DPMD Pamekasan Kembali Usulkan Enam Desa untuk Program Desa Berdaya

Berita, News34 views
Banner Iklan

KABAR MADURA | Pemerintah Kabupaten (Pemkan) Pamekasan kembali mengusulkan enam desa untuk program Desa Berdaya 2025. Meskipun kuotanya masih belum ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur.

Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Pamekasan Syarif Hidayat mengatakan, desa yang diajukan itu telah memenuhi beberapa indikator program Desa Berdaya, di antaranya desa mandiri serta memiliki potensi yang dikembangkan dan ada nilainya.

“Pengusulan itu dilakukan sekitar bulan Maret, karena pengusulan yang sekarang harus sesuai dengan SIPD (Sistem Informasi Pemerintahan Daerah), jadi tidak bisa menyusul,” ujarnya, Rabu (6/11/2024).

Baca Juga:  Hari Santri Nasional 2023, KNPI Sampang: Santri Harus Berperan Ciptakan Politik Santun

Syarif menyebut, enam desa yang telah diusulkan itu adalah Desa Lembung, Pagendingan, Ponteh, Tentenan Timur, Laden, dan Branta Pesisir. Biasanya, setiap tahun, kuota yang didapatkan berkisar antara dua hingga tiga desa.

Tahun ini, terdapat tiga desa di Pamekasan yang masuk program Desa Berdaya, yakni Desa Samatan, Palengaan Laok, dan Padelagan. Masing-masing memiliki potensi yang berbeda.

“Ketiganya sudah terealisasi semua,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Pamekasan Ismail menegaskan, perlu adanya tindak lanjut dari dinas terkait ke desa yang berhasil masuk program Desa Berdaya tersebut. Menurutnya, tidak cukup apabila pemerintah daerah hanya mendorong desa untuk bisa mendapatkan program tersebut. Namun, juga harus ada peninjauan terhadap progresnya. Sehingga, dampak kemajuannya terhadap desa tampak nyata.

Baca Juga:  Pemusik Tong-tong Sambut Pembentukan Paguyuban dari Bupati Sumenep Cak Fauzi

Tidak hanya itu, menurut politis Partai Demokrat itu, dinas terkait diharapkan mampu mendorong desa dalam menggali dan memaksimalkan potensi di masing-masing desa.

“Program ini fokusnya adalah mengambil potensi lokal yang bisa dikembangkan. Jadi perlu dorongan untuk mewujudkan itu dan terpenting adalah tindak lanjut atau peninjauan kepada desa yang sudah masuk program Desa Berdaya,” tukasnya. (nur/zul)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *