KABARMADURA.ID | PAMEKASAN-Pembangunan lumbung pangan sangat dibutuhkan oleh petani Pamekasan. Pasalnya, bisa menjadi daya tampung hasil panen para petani.
Salah seorang petani asal asal Potoan Daja, Kecamatan Palengaan, Edi Firnanda, mengatakan, di tempatnya tidak ada lumbung pangan yang disediakan oleh pemerintah kabupaten (pemkab) setempat.
Menurutnya, lumbung pangan itu bisa menjadi solusi apabila nantinya di suatu daerah mengalami gagal panen atau bahkan krisis pangan. Sebab, tidak semua hasil tani dijual, akan tetapi dijadikan cadangan dalam satu tahun ke depan.
Edi berharap, pemkab bisa merealisasikan lumbung pangan di desanya. Selain itu, dia juga menginginkan adanya kegiatan-kegiatan maupun penyuluhan terkait ketahanan pangan atau pertanian.
“Setiap rumah memang ada yang melakukan penyimpanan secara mandiri. Tapi, kita juga butuh edukasi mengenai pertanian dan seluk-beluk perihal ketahanan pangan. Semoga pemkab bisa merealisasikannya di desa kami tahun depan,” terangnya, Rabu (15/11/2023).
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pamekasan Nolo Garjito mengutarakan, realisasi lumbung pangan memang dilakukan secara bertahap, disesuaikan dengan ketersediaan anggaran.
Tahun 2024 mendatang, lanjut Nolo, setidaknya ada tiga tempat yang menjadi sasaran program tersebut. Namun, pihaknya masih belum memastikan lokasinya, karena akan dilakukan survei lebih lanjut terkait ketepatan lokasi agar pemanfaatannya tepat guna.
Sementara, tahun ini pihaknya hanya bisa merealisasikan dua lumbung pangan di dua tempat, yakni di Desa Batukalangan, Kecamatan Proppo dan Desa Blaban Kecamatan Batumarmar. Masing-masing berukuran 4×6 meter dengan alokasi anggaran Rp130 juta hingga Rp 150 juta setiap lumbung.
“Sebenarnya, lumbung pangan ini bukan hanya di pertanian, tapi ada juga di desa melalui DD. Tahun ini kami mampu merealisasikan dua, tahun depan kalau anggarannya memungkinkan tiga tempat. Kalau secara keseluruhan, saya kurang tahu pasti sudah berapa lumbung yang terbentuk,” ungkapnya.
Pewarta: Safira Nur Laily
Redaktur: Sule Sulaiman