KABAR MADURA | Mantan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggelorakan pentingnya ukhawah wathaniyah. Itu diketengahkan saat memberikan pengarahan dalam Pelantikan Raya 13 Pimpinan Anak Cabang (PAC) dan 174 Pimpinan Ranting Muslimat NU se-Kabupaten Pamekasan di Lapangan Pegantenan, Ahad (22/9/2024).
Dalam arahannya, Khofifah menekankan kepada seluruh kader Muslimat NU se-Kabupaten Pamekasan, agar terus membangun ukhuwah wathaniyah yang berarti persaudaraan antarsesama umat manusia.
“Ukhuwah wathaniyah adalah komitmen persaudaraan antarseluruh masyarakat yang terdiri dari bermacam-macam agama, suku, bahasa dan budaya. Serta ukhuwah Islamiah yang artinya persaudaraan sesama umat Islam,” terang Khofifah.
Menurutnya, Indonesia merupakan bangsa yang besar yang terdiri dari berbagai agama, suku, adat-istiadat dan bahasa daerah yang masing-masing yang tetap dijaga kelestariannya.
“Di sini juga warga Indonesia diajarkan untuk saling hormat-menghormati, saling toleransi, gotong royong, ramah-tamah, dan itu menjadi bagian dari kepribadian bangsa ini melebur menjadi semboyan bangsa Indonesia yang tergambar pada lambang Burung Garuda, yaitu Bhinneka Tunggal Ika,” ujar mantan aktivis PMII itu.
Dijabarkan, ukhawah wathaniyah bukan sebatas slogan, melainkan juga sudah menjadi kepribadian bangsa, khususnya bangsa Indonesia. Semua suku yang hidup di bawah atap Indonesia mengejawantahkan slogan ini di dalam bentuk kepribadian.
“Konsep persaudaraan yang dibingkai oleh nilai-nilai kebangsaan merupakan keniscayaan sejarah (min lawazim al-tarikh). Warga Indonesia memang terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa, pilihan partai politik dan bahkan agama. Kebhinnekaan ini harus tetap dijaga, dirawat dan dikelola dengan baik, agar keutuhan dan persatuan bangsa tetap terjaga,” tegasnya.
Olehnya itu, tambahnya, perbedaan dan kebersamaan harus tetap dijaga. Meskipun saat ini tahun politik, namun harus tetap menjaga persaudaraan.
Dalam kesempatan itu, Khofifah mengungkap percakapan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani yang pernah bertanya ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang harmonisasi bangsa Indonesia.
Ashraf Ghani bertanya jumlah suku di Indonesia, Presiden Jokowi menjawab sekitar 700 suku bangsa di Indonesia.
“Ashraf Gani kaget karena Afganistan hanya 7 suku. Namun ketika ada perbedaan, akan menjadi runcing berkepanjangan. Indonesia tetap harmoni. Kita patut mensyukurinya dan terus merawat ukhawah wathaniyah, yang juga sudah melekat pada kiai-kiai NU,” bebernya.
Khofifah juga berharap Muslimat NU terus menjadi garda terdepan dalam mendidik dan mencerdaskan anak bangsa.
Jalani Tiga Agenda
Bakal Calon Gubernur Jawa Timur itu menjalani acara padat di Kabupaten Pamekasan. Setidaknya, Khafifah dituntut menuntaskan tiga agenda.
Agenda pertama, pada pukul 07.30 – 11.00 WIB, Khofifah hadir ke Zikro Maulidurrosul PCNU Pamekasan di Lapangan Pegantenan. Khofifah bakal disuguhi pelantikan raya 13 Pimpinan Anak Cabang (PAC) dan 174 Pimpinan Ranting Muslimat NU se-Kabupaten Pamekasan.
Acara sakral itu mengundang pengurus PCNU, MWCNU, PRNU, lembaga, badan otonom, dan masyarakat umum sekitar 25.000 orang. Usai acara, Khofifah dan rombongan menuju kediaman H. Sugik guna makan siang dan istirahat sampai jam 13.00 WIB.
Dari kediaman H. Sugik, Khofifah langsung bertolak ke kediaman Owner PT. Bawang Mas Haji Khairul Umam (Haji Her). Tujuannya, menyurvei pembelian tembakau sekaligus silaturahim dengan petani tembakau pukul 13.00 – 14.00 WIB.
Usai survei, dilanjutkan peresmian Sekretariat Bersama atau Posko Khofifah-Emil Dardak pukul 14.30 WIB di Jalan Kabupaten, Sumur Putih, Bugih, Pamekasan.
Agenda pamungkas ialah acara peresmian dan selamatan Masjid di Pondok Pesantren Sumber Anom Palengaan Pamekasan, yang diasuh oleh Ketua PCNU Pamekasan KH. Taufik Hasyim.
Dalam acara yang mengundang beberapa tokoh kiai PCNU, ketua MWCNU, dan tokoh masyarakat itu dicanangkan dari pukul 15.00 sampai selesai. Selain memberikan sambutan, Khofifah juga berkesempatan menandatangani prasasti. (nam)