KABARMADURA.ID | SUMENEP – Dari ratusan desa hanya ada empat desa yang mendapat bantuan keuangan khusus (BKK) dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim). Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sumenep Fadholi, Selasa (21/2/2023).
Menurutnya, anggaran BKK dikhususkan untuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Masing-masing, BUMDes Campaka Kecamatan Pasongsongan, Galugur Kecamatan Batuan, Kebundadap Timur (Kedatim) Kecamatan Saronggi dan BUMDes Masaran Kecamatan Bluto.
“BKK ini tujuannya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di desa. Sifatnya stimulan saja, khusus untuk pengembangan BUMDes, tetapi memang tidak semua desa menerimanya, ujarnya kepada Kabar Madura.
Pihaknya menuturkan, sesuai data terdapat belasan desa yang diajukan untuk mendapatkan anggaran BKK Pemprov Jatim. Hanya saja, empat BUMDes yang disetujui memperoleh dana tersebut. Sedangkan di tahun sebelumnya, ada enam desa yang memperoleh BKK Jatim.
“Jumlah BUMDes penerima setiap tahun memang bervariasi. Tahun 2020 bantuan itu hanya menyasar 3 BUMDes, tahun 2021 hanya 5 BUMDes dan 2022 6 BUMDes dan tahun 2023 hanya 4 BUMDes,” tuturnya.
Sedangkan untuk nominal bantuan BKK Provinsi Jatim mencapai Rp75 juta. Dana tersebut akan direalisasikan ke empat BUMDes. Penyalurannya masih menunggu surat keputusan (SK) dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
“Mudah-mudahan bantuan yang jumlahnya hanya kecil ini bisa dimaksimalkan, sehingga dapat dikembangkan dan membantu peningkatan perekonomian desa,” harapnya.
BUMDes Penerima BKK Jatim
- Campaka
- Kecamatan Pasongsongan
- Galugur
- Kecamatan Batuan
- Kebundadap Timur (Kedatim)
- Kecamatan Saronggi
- Masaran
- Kecamatan Bluto
Pewarta: Moh. Razin
Redaktur: Totok Iswanto