KABAR MADURA | Putaran pertama Liga 1 2024-2025 telah berakhir. Persib Bandung berhasil memuncaki klasemen sementara dengan mengemas 38 poin dari 17 laga yang telah dilakoninya. Sementara Madura United menduduki posisi juru kunci dengan hanya mengumpulkan 9 poin dari hasil dua kali menang, tiga kali seri, dan 12 kali kalah.
Dalam kacamata Ketua Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali, Liga 1 2024-2025 menjadi musim terberat bagi 18 kontestan. Landasannya, dia mengaku menerima aduan dari sejumlah pemain dari berbagai klub persoalan gaji. Namun, dia enggan membeberkan secara spesifik daftar klub yang menunggak pembayaran gaji pemainnya.
Persoalan finansial klub tersebut, jelas Akmal, menunjukkan bahwa sejumlah klub belum terlalu siap untuk mengarungi ketatnya kompetisi domestik tertinggi Indonesia musim ini. Menurutnya, persoalan ini membuka peluang terjadinya pengaturan skor.
“Ini masalah serius yang harus dibenahi ke depan. Ketika mau masuk musim kompetisi berjalan, maka kesehatan finansial harus mendapatkan perhatian khusus, jangan sampai kemudian ada klub-klub yang telat gajian, karena telat gajian itu bisa membuka potensi terjadi match fixing,” ujarnya kepada Kabar Madura, Senin (6/1/2025).
Selain itu, penerapan video assistant referee (VAR) di Liga 1, kata Akmal, juga membuat pemain perlu beradaptasi, meskipun telah diuji coba untuk beberapa laga pada musim sebelumnya.
Akmal juga berharap, penerapan VAR itu bisa meminimalisir kesalahan keputusan pengadil lapangan dan mencegah terjadinya pengaturan skor.
“Adanya VAR, berharap kompetisi semakin sehat, profesional, bermartabat, dan menghasilkan pemain-pemain yang berkualitas, karena output dari kompetisi adalah Timnas,” lanjutnya.
Pria yang juga menjadi bagian Tim Satgas Antimafia Bola Independen ini juga mengulas terkait perubahan komposisi pemain asing. Diketahui, pada musim ini, kontestan Liga 1 dapat mendaftarkan hingga 8 pemain asing, dengan catatan hanya enam pemain yang bisa berlaga.
“Regulasi baru tersebut juga menambah ketatnya persaingan kompetisi musim ini,” tukasnya. (idy/zul)