KABAR MADURA | Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep Sami’oeddin menyebut, satuan tugas (satgas) perlindungan perempuan dan anak, selain menjadi garda terdepan, juga merupakan ujung tombak dalam perlindungan dan penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Sehingga, dia minta agar organisasi perangkat daerah (OPD) teknis segera membuat pembinaan khusus. Menurutnya, tim satgas di desa-desa itu ada, tinggal memberi pembinaan melalui programnya.
“Sampai saat ini belum ada pelatihan untuk memberdayakan satgas, sehingga sangat perlu untuk dilakukan oleh Pemkab Sumenep melalui OPD teknis,” Minggu (8/9/2024).
Politisi PKB ini menilai, maraknya kasus kekerasan pada anak dan perempuan itu, salah satu faktor penyebabnya karena tim satgas masih butuh arahan.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Sumenep Mustangin mengatakan, semakin maraknya kasus anak dan perempuan membuatnya akan memperketat pengawasan dan intens memberi pendampingan bagi korbannya. Salah satunya melakukan sosialisasi serta koordinasi dengan berbagai organisasi perempuan.
Dengan langkah itu, diyakini ada wadah secara luas untuk pengaduan serta pengawasan. Untuk saat ini, tim satgas PPA sudah mulai melakukan pendampingan. Mustangin berterima kasih pada semua pihak, termasuk wakil rakyat di Sumenep yang telah memberikan ide atas itu.
“Sebenarnya sudah ada pendampingan dan pelatihan terhadap tim satgas khusus anak, tetapi memang perlu dioptimalkan,” ucap Mustangin. (imd/waw)