Masuk Pancaroba, Petani Garam di Pamekasan Mulai Panen Lebih Awal

News37 views
Banner Iklan

KABAR MADURA | Sejumlah petani garam di Pamekasan terpaksa harus panen lebih awal. Pasalnya, saat ini mulai turun hujan meski tidak dengan intensitas tinggi. 

Petani garam asal Desa Pandan, Kecamatan Galis, Viki Wahyudi, mengatakan, apabila garam terkena hujan, maka akan menyebabkan gagal panen. Sehingga, pihaknya terpaksa harus panen lebih awal. 

Berbakti
Kharisma 2

Hal itu dilakukan agar tidak mengalami kerugian. Sebab saat ini, harga jual garam masih terbilang murah. Oleh karenanya, ia harus tetap mempertahankan kualitas dan kuantitas garam yang diproduksi. 

“Di sini Malam Senin kemarin gerimis. Untungnya sebentar. Biasanya kalau di masa peralihan (kemarau ke penghujan) seperti sekarang, kami panen lebih awal. Karena kalau sudah terkena hujan, bisa gagal panen,” paparnya, Rabu (25/9/2024). 

Baca Juga:  Awal 2024, Ditemukan 3 Bangunan Baru di Pamekasan Tidak Berizin

Tidak jauh berbeda juga diungkapkan petambak garam asal Kecamatan Pademawu, Hasan. Dia mengutarakan, pihaknya juga melakukan masa panen lebih awal, meski saat ini masih terhitung musim kemarau. Pasalnya, apabila dipaksakan hingga musim kemarau berakhir, dikhawatirkan hujan turun lebih awal sehingga menyebabkan kualitas garam menurun. 

Garam yang dipanen lebih awal itu disimpan di tempat penimbunan yang sudah disediakan. Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk tetap menjaga kualitas garam. Selain itu, dirinya juga menyimpan garam-garam tersebut untuk kemudian dijual saat musim hujan, yang relatif lebih mahal.  

Baca Juga:  Pasar Tradisional Sumenep Dinilai Sulit Dongkrak PAD

“Kalau sekarang harga garam masih Rp800 ribu per ton. Tahun lalu sampai Rp4 juta. Tapi biasanya, kalau musim hujan harga mulai naik, karena stok garam menipis karena bukan lagi musimnya,” terangnya. 

Sementara itu, berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan yang terjadi beberapa hari terakhir dikarenakan masuk pancaroba, yakni peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Sehingga wajar apabila di sebagian wilayah mulai diguyur hujan.  

“Sekarang masih musim kemarau, kalau penghujan diperkirakan bulan Oktober,” ungkap Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Kesiapsiagaan dan Pengendalian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan Zainal Mistuki. (nur/zul)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *