KABARMADURA.ID | Sumenep — Festival Dewi Cemara dengan menduetkan dua grup musik tongtong Angin Ribut dan Gong Mania, berakhir ricuh. Insiden tersebut telah mecoreng nama Sumenep di mata masyarakat.
Wakil Ketua DPRD Sumenep M Syukri meminta semua event di Sumenep untuk dievaluasi besar-besaran. Sebab, insiden kericuhan yamg terjadi pada Jumat (4/11/2023) malam telah mempermalukan Sumenep.
“Harus dievaluasi besar-besaran. Hanya bikin malu saja,” tegasnya.
Menurut Syukri, puluhan event yang telah digelar sebelumnya, belum tentu membawa harum Sumenep. Bahkan, terbilang belum berhasil menyedot wisatawan untuk datang ke Sumenep.
“Malah ada insiden memalukan itu. Maka sudah tentu, wisatawan luar enggan datang ke Sumenep. Untuk apa datang ke kabupaten yang kegiatan budayanya malah tawuran. Orang luar pasti takut,” paparnya.
Kepala Disbudporapar Sumenep Mohammad Iksan mengatakan, pihaknya mengaku mengadakan pegelaran itu, motivasinya hanya untuk menghibur masyarakat Sumenep.
“Kita siapkan acara ini untuk menarik dikunjungi oleh masyarakat, ada hiburan, seni dan pameran,” paparnya.
Pewarta: Moh Razin
Redaktur: Fathor Rahman