KABAR MADURA | Pemeliharaan irigasi tahun ini terbilang minim. Padahal, dalam realisasinya dibutuhkan pemeliharaan untuk tetap menjaga kualitas irigasi yang sudah di bangun.
Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Sistem Irigasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pamekasan Ika Agustinah mengatakan, tahun ini pihaknya hanya mendapatkan alokasi anggaran Rp150 juta hingga Rp200 juta untuk lima titik lokasi pemeliharaan irigasi.
“Perbaikan saluran tiga titik, dan normalisasi dua titik,” ungkapnya, Senin (16/9/2024).
Menurut Ika, minimnya anggaran untuk pemeliharaan irigasi tersebut membuat pihaknya harus melakukan pemeliharaan berdasarkan skala prioritas, mulai dari yang rusak berat, rusak sedang, hingga rusak ringan.
“Meskipun sedikit, kami maksimalkan yang ada. Bagaimana caranya, irigasi yang dibangun tetap berfungsi dengan baik dari hulu ke hilir, tidak ada yang bocor,” tambahnya.
Ika menjelaskan, tidak hanya anggaran pemeliharaan saja yang minim. Namun, pembangunan irigasi tahun ini juga terbatas. Tahun 2024 pihaknya hanya mampu merealisasikan lima pengerjaan irigasi yang tersebar di empat lokasi. Sementara di tahun sebelumnya, terdapat sembilan pengerjaan.
“Pengerjaan irigasi tahun ini di empat kecamatan. Kecamatan Pakong, dua lokasi. Kecamatan Galis, Kecamatan dan Pademawu, dan Kecamatan Larangan. Semuanya sudah selesai dikerjakan,” kata Ika.
Dia menambahkan, masih dibutuhkan pembangunan irigasi yang lebih banyak lagi di sejumlah titik lokasi. Hal itu bertujuan untuk menunjang dalam meningkatkan produksi pertanian.
Pihaknya tidak bisa memastikan apakah pengadaan tahun depan bisa melebihi dari lima pengerjaan irigasi seperti tahun sekarang atau tidak. Sebab, kondisi keuangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan belum sepenuhnya stabil.
“Tahun ini tidak ada refocusing, tapi memang anggarannya yang terbatas. Kalau melihat kondisi anggaran, sepertinya pekerjaan irigasi tahun depan juga berkurang. Tapi semoga ada penambahan,” tutupnya. (nur/zul)