Sebulan Penuh Berkat, Beragam Tradisi Perayaan Maulid Nabi di Madura

News109 views
Banner Iklan

KABAR MADURA | Budayawan Sumenep Madura D. Zawawi menyebut ada berbagai macam tradisi Maulid Nabi yang biasa diselenggarakan masyarakat di Madura. Ritual penghormatan dan mengagungkan kelahiran Nabi Muhammad SAW itu biasanya paling besar digelar tepat di tanggal kelahiran Rasulullah, yakni pada 12 Rabiul Awal, yang juga disebut Molod Agung.

Dalam perayaan Molod Agung, Madura memiliki tradisi beragam, ciri khas dari barat hingga ujung timur cukup berbeda. Ngonjhang tatangge (mengundang tetangga) menjadi salah satu tradisi orang Madura yang saat ini terus dilestarikan selama Rabiul Awal. Bahkan hampir sama dengan hari raya Idulfitri/Iduladha.

Berbakti
Kharisma 2

“Meskipun sebelumnya tidak ada hal yang semacam itu, tetapi orang Madura tidak salah merayakan pada bulan Molod itu, karena itu tradisi bagus yang perlu dilestarikan,” kata pria yang juga budayawan nasional ini, Senin (16/9/2024).

Baca Juga:  Dishub Pamekasan: Rp140 Juta untuk Pemeliharaan 5.348 PJU

Dalam ngonjhang tatangge untuk merayakan Maulid Nabi, di Pamekasan terdapat salah satu tradisi yang memberikan berkat berupa ayam hidup untuk tamu yang hadir. Semisal 100 orang yang diundang, maka ada 100 ayam yang diberikan. Di Bangkalan juga terdapat tradisi hampir serupa, tamu yang datang diberikan berkat berupa burung hidup beserta kurungannya.

Sedangkan di Sampang, merayakan Maulid Nabi dengan membuat ketupat dari daun kelapa juga masih dilestarikan. Bahkan, juga menjadi keharusan menyembelih ayam untuk dimakan bersama-sama. Untuk di Sumenep juga ada yang menyembelih sapi dan mengundang tetangga dan dinikmati bersama.

Baca Juga:  GMCS Sumenep, Geng Motor Peduli Palestina

Pada umumnya, di Madura, khususnya di Sumenep, memasak berbagai masakan, setelah itu datang ke salah satu masjid, semua makanan dikumpulkan dan dibagikan dengan saling tukar makanan antara satu dengan yang lainnya. Keberadaan buah-buahan yang dibungkus dalam wadah, baik plastik atau wadah lainnya, juga tidak boleh ketinggalan.

Ditambahkan, peringatan maulid Nabi di Madura dirayakan sebulan penuh dan dilaksanakan secara bergantian dari rumah ke rumah. Dimulai sejak pagi hingga malam hari, rumah-rumah warga ramai dengan lantunan bacaan shalawat nabi, baik diba’i, barzanji, dan lainnya

“Entah apa itu tradisinya, tidak lupa adalah bersalawat adalah hal yang utama yang perlu diamalkan dalam setiap harinya, karena Nabi Muhammad panutan semua umat,” tegasnya. (imd/waw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *