Pemkab Sumenep Berkali-kali Gagal Ajukan Bantuan Rumah Prisma untuk Tingkatkan Produksi Garam

News104 views

KABAR MADURA | Pemkab Sumenep berkali-kali gagal mengajukan bantuan rumah prisma dengan penerapan sistem panel bagi para petani untuk meningkatkan produktivitas garam di Kota Keris.

Kepala Dinas Perikanan (Diskan) Sumenep Agustiono Sulasno melalui Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Budidaya Edie Ferrydianto mengakui, bahwa sejak 2022 lalu telah mengajukan pengadaan bantuan rumah prisma yang dapat menjadikan lahan anti hujan. Namun, hingga saat ini belum terwujud.

“Kami sudah beberapa kali mengusulkan itu, tetapi sampai saat ini tidak ada kabar baik alias tidak ada,” katanya, Selasa, (14/1/2024).

Menurutnya, tingginya intensitas hujan yang mengganggu hasil produksi, menjadi evaluasi Diskan Sumenep. Namun tidak dapat berbuat apa-apa tanpa adanya anggaran.

Karenanya, kata dia, rumah prisma dapat dijadikan lahan anti hujan. Solusi itu masih dipersiapkan dan direncanakan. Sebab, untuk menggunakan alat itu juga butuh anggaran yang cukup besar.

Baca Juga:  Fauzi Komitmen Dukung Kerapan Sapi Tradisional

Edie Ferrydianto mengungkapkan, ada beberapa kelebihan dalam penggunaan rumah prisma. Tidak bergantung pada iklim lagi, pemanasan lebih terfokus serta hasil panen meningkat. Kelemahannya, jika angin kencang, bangunan bisa jadi roboh.

“Tetap berusaha agar nantinya ada suntikan dana dari APBD ataupun dari APBN. Sehingga dapat merealisasikan pengadaan rumah prisma itu,” bebernya.

Banner Iklan

Berdasarkan data Diskan Sumenep, terdapat 1.639 petambak dan 162 kelompok petambak garam di Sumenep yang aktif.  Mengenai target produksi, pihaknya mengaku masih belum ada. kendati demikian, semua petambak garam diharapkan dapat mengoptimalkan produksinya.

“Mengenai target produksi garam rakyat saat ini masih belum ada, kami masih menunggu dari Kementerian, yang penting produksinya diperbanyak-banyaknya dulu ya,” kata dia.

Sementara Narto, petambak garam asal Pinggir Papas Sumenep ini mengungkapkan bahwa dirinya sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah untuk dapat meningkatkan produksi garamnya. Dia mengaku, saat hujan, dirinya tidak bisa berbuat banyak dan hanya pasrah melihat hasil produksi garamnya yang sedikit.

Baca Juga:  Pemkab Pamekasan Tunggu Kepastian Usulan Jalan Produksi Garam di Majungan

Karena itu, solusi dari pemerintah setempat sangat dibutuhkan. Paling tidak ketika hujan, produksi garamnya tetap berjalan secara optimal dan tidak mandek. “Dari dulu kami membutuhkan lahan anti hujan itu, tetapi, sampai saat ini seakan tidak ada geliat dari pemerintah untuk pengajuan bantuan itu,” katanya.

Selain itu, kata dia, pemerintah setempat diminta untuk segera menentukan target produksi garam, dengan begitu masyarakat dapat menargetkan hasil produksi garam pada tahun ini. “Kalau sudah ada target, maka para petambak garam dapat menargetkan pada tahun ini dapat mengumpulkan garam sebanyak-banyaknya,” ucap dia. (imd/din)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *