Bupati Sumenep Berupaya Pekerja Warung Madura Terkaver BPJS Ketenagakerjaan

News39 views

KABAR MADURA | Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo tidak kenal lelah terus berjuang menekan angka kemiskinan, salah satunya melalui program bantuan jaminan kerja atau BPJS Ketenagakerjaan. Saat ini, Bupati Fauzi tengah berupaya pekerja warung Madura untuk bisa terkaver program bantuan BPJS Ketenagakerjaan.

Diketahui, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep telah menjalin dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk memberikan jaminan kerja kepada setiap pekerja di Sumenep.

Bupati Fauzi mengatakan, program bantuan BPJS Ketenagakerjaan ini merupakan salah satu program untuk meminimalisir angka kemiskinan, termasuk para pengelola dan pekerja warung Madura.

“Bukan mendoakan masyarakat Sumenep celaka, tetapi kami berkewajiban menjamin kesejahteraan masa tua masyarakat Sumenep,” kata Bupati Fauzi, Selasa (14/1/2025).

Baca Juga:  Perluas Jangkauan, Bupati Sumenep Tambah Usulan KPM BLT DBHCHT

Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Sumenep itu menjelaskan, dengan terdaftarnya dalam kepesertaan BPJS ketenagakerjaan, pekerja rentan bisa mendapatkan santunan ketika mengalami kecelakaan kerja.

Banner Iklan

“Bagi tenaga kerja rentan yang sudah terdaftar di BPJS ketenagakerjaan meninggal, maka akan mendapat santunan kematian dari program BPJS ketenagakerjaan berupa uang sebesar Rp 42 juta melalui rekening BPRS,” jelasnya.

Namun hal itu, tambah Bupati Fauzi, butuh sosialisasi yang masif dari berbagai pihak, guna untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, terutama kepada setiap pemerintah desa untuk bisa mendata warganya yang tergolong pekerja rentan.

Baca Juga:  KPU Pamekasan Sosialisasikan Pilkada melalui Jalan Sehat

Program bantuan BPJS Ketenagakerjaan ini sudah diuji coba pada 2024 lalu, ada sekitar 6 ribu warga yang sudah terkaver  program tersebut.

“Saat ini masyarakat banyak yang tidak mengerti tentang program BPJS ketenagakerjaan, yang tahu hanya BPJS kesehatan,” imbuhnya.

Bupati Fauzi juga berharap program tersebut dapat memberikan manfaat dan jaminan keberlanjutan kepada masyarakat, misalnya bisa dijadikan modal usaha bagi keluarga yang ditinggalkan.

“Harapannya, melalui program program ini mampu memberikan dampak positif dan menurunnya angka kemiskinan di Sumenep,” pungkasnya. (ara/zul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *