KABAR MADURA | Tahun ini, terdapat 118.831 keluarga penerima manfaat (KPM) yang terkaver dalam bantuan pangan. Namun, dalam proses penyalurannya terbilang molor.
Kepala Bidang (Kabid) Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pamekasan Firda Eka Diana mengatakan, molornya penyaluran itu lantaran verifikasinya terbilang lambat. Sehingga, berpengaruh terhadap waktu penyaluran.
“Ketentuan penyalurannya memang terlambat dari pusat. Sementara kami masih harus menyiapkan undangan dan lainnya. Jadi sedikit molor, tapi itu tidak masalah, karena mereka yang ada di data dipastikan mendapatkan semua,” jelasnya kepada Kabar Madura, Kamis (20/6/2024).
Total bantuan pangan itu sebanyak 60 kg beras untuk masing-masing keluarga. Bantuan ini disalurkan secara bertahap, yakni 10 kg per bulan. Kata Anna, hingga Juni ini, penyaluran kelima dan keenam masih belum selesai. Masih tersisa lima kecamatan.
Anna menambahkan, untuk proses pendataan penerimanya dilakukan oleh pusat langsung. Pihaknya hanya sebagai media penyalur bantuan saja.
“Data itu dari pusat, kemudian diverifikasi ke lapangan, penerima bisa diganti apabila yang bersangkutan telah meninggal,” tambahnya.
Selain bantuan pangan beras itu, tahun ini DKPP Pamekasan juga kecipratan bantuan untuk keluarga berisiko stunting. Akan tetapi, bantuan itu masih belum terealisasi sama sekal, lantaran belum ada petunjuk teknis lebih lanjut dari kementerian.
“Bantuan yang stunting ini berupa kebutuhan pangan, telur. Informasinya, akan terealisasi tahun ini, tapi waktu pastinya tidak tahu kapan. Bantuannya selama enam bulan juga,” bebernya.
Pewarta: Safira Nur Laily
Redaktur: Sule Sulaiman