Per Desember 2024, Angka DBD di Sumenep Capai 1.243 Kasus

Berita, News31 views

KABAR MADURA | Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Sumenep hingga saat ini masih terus bertambah. Per November 2024 ini, jumlahnya sudah mencapai 1.243 kasus. Jumlah tersebut belum termasuk kasus baru di Desember.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) drg. Ellya Fardasah melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Achmad Syamsuri, Kamis (12/12/2024).

Jumlah kasus tersebut masih bisa bertambah karena jumlah kasus pada Desember belum dihitung.

“Pada tahun 2023 lalu hanya 305. Sedangkan pada tahun 2024 hingga saat ini mencapai 1.243 orang,” ucap dia.

Baca Juga:  Pastikan Tidak Ada Tambahan DPTb

Berdasarkan data Dinkes P2KB Sumenep, sebelum musim hujan, jumlah BDB sudah mencapai 107 kasus. Kasus DBD memuncak pada November, jumlahnya mencapai 1.243 orang. Sehingga, perlu waspada pada saat musim hujan ini.

“Termasuk nanti misalnya ada genangan air, itu sangat memungkinkan dapat terkena DBD, jika airnya nanti dapat tertampung di suatu tempat, karena disana pasti ada kotoran plastik dan kotoran lainnya,” paparnya.

Menurutnya, yang perlu diwaspadai oleh masyarakat yakni di Kecamatan Saronggi dan Kecamatan Sumenep Kota yang sama-sama mencapai 124 orang. Sedangkan, terbanyak kedua di Kecamatan Bluto, yakni sebanyak 119 orang.

Baca Juga:  695 Orang Terdeteksi Terkena TBC, 13 di Antaranya Meninggal Dunia

Syamsuri menambahkan bahwa jumlah kasus tersebut diperoleh dari laporan 30 puskesmas di Sumenep. Saat ini dirinya berupaya mencegah agar DBD tidak bertambah lagi, yakni dengan melaksanakan pembinaan khusus, agar terhindar dari perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti.

Sementara itu, anggota Komisi IV DPRD Sumenep Sami’oeddin menekankan OPD teknis bukan hanya melaksanakan kegiatan seremonial berkaitan dengan kasus BDB ini, sekali-kali harus turun lapangan, agar mengetahui dan dapat mencegah di sana.

“Kami sangat kecewa, penyakit demam berdarah meningkat di Sumenep, ini tugas OPD yang dapat meminimalisir, bukan hanya mencatat perkembangan kasus BDB itu,” ucapnya. (imd/waw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *