Peralihan Musim, Bencana Alam Mengintai Wilayah Sumenep

News118 views
Banner Iklan

KABARMADURA.ID | SUMENEP – Peralihan musim kemarau ke musim penghujan cukup berpotensi menimbulkan bencana alam. Seperti angin kencang, tanah longsor dan banjir serta bencana alam lainnya. Sebab di bulan November ini sudah memasuki pancaroba. Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Sumenep Usman Khalid, Rabu (11/1/2023). 

Menurutnya, hasil prediksi kemungkinan besar akan terjadi hujan lebat dengan durasi singkat dan sporadis. Sehingga perlu meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi peralihan musim. Bahkan sebagai antisipasi, perlu adanya edukasi dari Pemkab Sumenep terhadap masyarakat agar mengurangi resiko dalam menghadapi hantaman bencana alam. 

“Jadi perlu adanya kewaspadaan sejak dini sebagai keoptimalan dalam mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan pada peralihan musim ini. Karena untuk puncak akhir musim penghujan ini bulan Januari,” ujarnya kepada Kabar Madura. 

Baca Juga:  Anggaran Penanggulangan Bencana Alam di Pamekasan Tidak Pasti

Pihaknya menuturkan, tingkat kewaspadaan juga perlu ditingkatkan khusus daerah yang cukup rawan. Terutama, bencana alam  yang sering terjadi setiap tahun yakni genangan air yang cukup tinggi atau banjir, tanah longsor dan pohon tumbang. Sehingga perlu adanya sosialisasi ke setiap wilayah, terutama daerah yang sangat berpotensi menimbulkan bencana alam. 

“Hal ini dilakukan, agar ketika terjadi bencana di sebuah wilayah tidak menimbulkan korban jiwa,” tuturnya. 

Ditegaskan, perkiraan musim hujan di daerah yang identik dengan slogan Kota Keris akan terjadi pada Dasarian I hingga III November tahun ini. Hasil prediksi, hujan tersebut akan terjadi di Kecamatan Masalembu, kemudian Kecamatan Ambunten, Arjasa, Batang-Batang, Kalianget, Batuan, Batuputih, Bluto, Dasuk, Dungkek, Ganding, Gapura, Gayam, Giligenting, Guluk-Guluk, Kalianget, Kangayan, Sumenep, Lenteng, Manding, Nonggunong, Pasongsongan, Pragaan, Raas, Rubaru, Sapeken, Saronggi dan Talango. 

Baca Juga:  Tiga Bencana Alam Intai 10 Kecamatan di Pamekasan

“Dasarian I yakni mulai 1-10 , Dasarian II mulai 11-20, sedangkan Dasarian III mulai 21 hingga akhir bulan,” tegasnya. 

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep Wahyu Kurniawan Pribadi mengatakan, di masa pancaroba serta puncak musim hujan perlu meningkatkan kewaspadaan. Salah satu upaya yang perlu dilakukan saat ini, cara mengedukasi masyarakat demi meminimalisir terjadinya korban jiwa. 

“Insya Allah kedepan akan ada semacam pelatihan tanggap bencana. Jadi imbauan terhadap masyarakat sudah kami lakukan,” responnya. 

Pewarta: Imam Mahdi

Redaktur: Totok Iswanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *