Peringatan Harlah Satu Abad Pesantren Al Falah Sumber Gayam, Pengasuh Harap Alumni Jadi Pelopor Kebaikan

News58 views
Banner Iklan

KABAR MADURA | Peringatan Hari Lahir (Harlah) Satu Abad Pesantren Al Falah Sumber Gayam, Kecamatan Kadur, Selasa (24/9/2024), dihadiri ribuan alumni, wali santri, dan muhibbin.

Kegiatan tersebut berlangsung dengan sejumlah rangkaian acara, di antaranya doa bersama untuk para pendiri Pesantren Al Falah Sumber Gayam, Launching Ikatan Alumni Al Falah (IKAFA), Peluncuran Buku Biografi Pendiri dan Pengasuh Pesantren Al Falah, dan penggalangan dana untuk modal usaha pengembangan pesantren.

Pengasuh Pesantren Al Falah Sumber Gayam KH. Afifuddin Thoha mengatakan, pesantren yang sudah berusia seabad ini didirikan untuk mendorong para santrinya untuk lebih mengerti tentang agama. Maka dari itu, para alumni diharapkan mampu mengamalkan ilmunya dengan baik dan bisa menjadi pelopor kebaikan di masyarakat.

Baca Juga:  Bawaslu Sumenep Akan Segera Tertibkan Baliho Caleg yang Langgar Aturan

“Alumni Pesantren Al Falah bisa berperan sesuai dengan kemampuan pendidikannya masing-masing, yang menjadi ustaz bagi mereka yang memahami ilmu agama, yang memiliki kemampuan untuk bisnis, supaya bisa mengangkat ekonomi masyarakat sesuai dengan bisnisnya. Kemudian yang jadi pejabat juga demikian. Pada intinya, menjadi lah alumni yang bermanfaat kepada sesama,” paparnya.

Dalam kegiatan tersebut, para alumni mendonasikan sejumlah dana pribadinya untuk modal usaha pengembangan Pesantren Al Falah, hingga terkumpul dana sekitar Rp2,3 miliar. Penggalangan dana itu dipimpin langsung oleh salah satu alumni, H. Khairul Umam alias Haji Her.

Baca Juga:  Mayoritas UKM Perikanan di Pamekasan Tidak Urus Standarisasi

Kiai Afif menyampaikan, pihaknya sangat mengapresiasi langkah para alumni dan pengurus dalam mendukung pengembangan pesantren ke depan. Pihaknya mendoakan semoga diberi balasan yang lebih dari Allah dan keberkahan senantiasa mengiringi langkah perjuangannya ke depan.

“Kami sangat berbahagia melihat para alumni menginisiasi perayaan satu abad ini. Usia Pondok Pesantren yang telah mencapai 100 tahun memiliki makna mendalam, menjadi simbol agar para pengelola pesantren dan satuan pendidikan di dalamnya terus mengikuti jejak perjuangan KH. Muhammad Thoha Djamaluddin,” tegasnya. (rul/zul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *