KABARMADURA.ID | Usianya masih seumur jagung. September ini, Persatuan Jurnalis Sampang (PJS) baru memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-1. Seluruh anggota merayakannya dengan mengikuti arung jeram di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.
ALI WAFA, SAMPANG
Komunitas para jurnalis ini sejatinya dibentuk pada awal tahun 2021. Namun, badan hukumnya terbit pada bulan September 2021. Di usianya yang pertama, seluruh anggota diajak menantang arung jeram.
Permainan rafting itu dinilai mengandung makna. Hal itu diungkapkan oleh ketua PJS, Faris Reza Malik (28). Saat mengarungi jeram, semua penumpang harus bisa menjaga kestabilan. Sebab, satu saja tidak stabil, maka perahu akan berbalik. Hal itu sebagai filosofi sebuah kesolidan organisasi.
“Bahwa kunci langgengnya organisasi itu adalah solid. Setahun ini masih seumur jagung, namun harus terus dirawat,” ungkapnya.
Petualangan arung jeram itu dilakukan di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Seluruh anggota PJS diajak ke Malang sejak tanggal 14 September lalu. Sampai berita ini ditulis, mereka masih berada di Malang. Sebelum itu, mereka melakukan santunan anak yatim dan duafa.
Saat pertama berdiri, PJS diinisiasi dan didirikan oleh 11 media. Saat ini, PJS telah memiliki 13 orang anggota dari 13 media. Sebagian besar anggota PJS berasal dari wilayah pantai Utara (pantura). Namun, anggota dari wilayah selatan mulai bermunculan.
Faris menegaskan, seluruh anggota PJS ditekan untuk menjalankan profesinya secara profesional. Kode etik jurnalistik (KEJ) merupakan pegangan yang harus senantiasa menjadi pedoman sebagai standar profesionalisme seorang wartawan.
“Karena dulu para jurnalis yang tidak tergabung di sebuah organisasi seakan tidak dianggap. Karena itu, kami membentuk PJS,” pungkas Faris.
Redaktur: Muhammad Aufal Fresky