KABARMADURA.ID | SUMENEP -Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) tahun 2023 sebagian sudah realisasi. Bantuan perbaikan rumah itu di Sumenep mencapai 2 ribu rumah lebih.
Dinas Prasarana Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Perhubungan (DPRKPP) Sumenep pada awal-awal tahun sudah merealisasikan sekitar 1.800 BSPS untuk tahap 1 dan 2. Tahap selanjutnya mencapai 2 ribu lebih sebagai tambahannya.
Kepala Bidang (Kabid) Penataan Ruang DPRKPP Sumenep Indra Wahyudi menyampaikan, program itu memang berkelanjutan tahapannya, namun jumlah finalnya belum bisa dirinci secara detail.
“Sudah ada yang selesai, anggaran sama sekitar Rp20 jutaan,” kata dia.
Pihaknya mengaku tidak banyak dilibatkan perihal program itu. Sebab, program tersebut merupakan bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang dikoordinir oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim).
Terkait jumlah tersebut, memang sesuai harapan, karena status Sumenep yang masih miskin ekstrem ini bakal terus mendapatkan bantuan tersebut.
Indra menyebutkan, pada tahun 2021, Sumenep mempunyai jatah BSPS yang cukup banyak, yaitu sekitar 500 rumah. Sementara pada tahun 2022, ada sekitar kurang lebih 1.500 BSPS yang sudah dibangun. Sementara pada tahun 2023 ini sekitar 5 ribu rumah lebih.
Untuk teknis pengerjaannya, BSPS hampir dengan rumah tidak layak huni (RTLH). Dengan besaran anggaran Rp20.00.000. Alokainya untuk pengadaan material Rp17 juta, sisanya untuk ongkos tukang.
“Biasanya Rp20 juta tidak langsung cair sekaligus, masih ada target pembangunan yang sudah berjalan. Tapi insya Allah akan tepat waktu,” pungkasnya.
Sementara itu, Sekretaris Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep M Ramzi menekankan agar dinas terkait aktif melakukan pendampingan, termasuk masyarakat umum.
“Sehingga bantuan itu benar-benar meringankan beban masyarakat, sebab dengan nominal anggaran tersebut, sejatinya masih jauh dari kategori cukup untuk membangun rumah,” paparnya.
Pewarta: Moh. Razin
Redaktur: Wawan A. Husna
