KABARMADURA.ID | PAMEKASAN -Gerobak makanan milik pedagang kaki lima (PKL) yang ditinggal di trotoar terpaksa diamankan oleh petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Sebab fungsi trotoar diutamakan bagi pejalan kaki. Penertiban itu, untuk memberikan kenyamanan bagi pejalan kaki agar tidak mengganggu lalu lintas (lalin) kendaraan.
“Intinya, kami hanya ingin mengembalikan hak pejalan kaki, karena manfaat trotoar ini sudah jelas diperuntukkan bagi pejalan kaki,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Penegak Hukum Peraturan Daerah (Gakda) Satpol PP Pamekasan Nur Hidayat, Minggu (5/3/2023).
Dia mengaku, penertiban yang dilakukan tidak maksimal. Sebab masih banyak PKL yang ngotot tidak mau gerobaknya ditertibkan. Namun petugas dengan sigap tetap melaksanakan tugas sebagai penegak perda. Sebab sebelumnya sudah memberikan tindakan berupa teguran secara persuasif.
“Para PKL itu banyak yang mokong. Meski sudah ditegur tetap saja gerobaknya ditinggal. Padahal trotoar itu milik pejalan kaki,” ucapnya.
Pihaknya menuturkan, terdapat beberapa titik yang menjadi fokus penertiban. Masing-masing Taman Arek Lancor, Jalan Dirgahayu, Jalan Kabupaten, Jalan Jokotole dan Jalan Trunojoyo. Selama ini para petugas sudah berhasil menertibkan 18 gerobak milik PKL nakal.
“Selain melakukan penertiban gerobak, kami juga melakukan penertiban PKL yang masih berjualan di pinggir jalan. Padahal sudah disediakan sentra khusus PKL di dua tempat, yakni di Jalan Dirgahayu dan Kesehatan,” tuturnya.
Secara umum, hasil sitaan gerobak bisa diambil kembali oleh para PKL dengan syarat, tidak lagi meninggalkan gerobak di trotoar. Selain itu, para PKL harus menunjukkan identitas kependudukan. “Insya Allah penertiban ini akan dilakukan secara berkesinambungan, tujuannya agar semua fasilitas umum (fasum) sesuai dengan pemanfaatannya,” harapnya.
Sasaran Operasi Gerobak
- Taman Arek Lancor
- Jalan Dirgahayu
- Jalan Kabupaten
- Jalan Jokotole
- Jalan Trunojoyo.
Pewarta: Safira Nur Laily
Redaktur: Totok Iswanto
