KABARMADURA.ID | PAMEKASAN -Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan sudah menuntaskan pelaksanaan program Sekolah Lapang 2023. Namun, dari 13 kecamatan, ada satu kecamatan, yakni Pademawu, yang tidak tersentuh program tersebut.
Kepala Bidang (Kabid) Produksi Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pamekasan Andi Ali Sahbana mengatakan, program Sekolah Lapang 2023 dilakukan sebanyak tiga kali; pada awal musim tanam, pertengahan musim tanam, dan sebelum musim panen tembakau.
Dia mengaku bahwa pihaknya memang tidak melaksanakan program Sekolah Lapangan di Kecamatan Pademawu pada tahun ini. Sebab, kelompok tani yang berada di kecamatan tersebut tidak ada satu pun yang mau menerima, sehingga dialihkan pada kecamatan lain.
“Pada 2023 ada 13 titik program Sekolah Lapang, terkecuali Kecamatan Pademawu, karena pertimbangan di kecamatan itu peminatnya masih kurang, sehingga dialokasikan ke kecamatan yang lain yang lebih siap,” jelasnya, Rabu (1/11/2023).
Andi menjelaskan, program itu untuk mengedukasi petani dalam menggunakan bibit tembakau jenis prancak 95. Diketahui pada musim panen 2023, tembakau jenis itu masih belum mampu menarik minat petani, karena hasilnya dinilai lebih sedikit dibandingkan dengan varietas bibit lainnya.
“Pada 2022 lalu juga ada 13 titik yang sama dengan tahun ini,” imbuhnya.
Di setiap pelaksanaan program Sekolah Lapang, kata Andi, hanya mampu melibatkan paling banyak 25 anggota dari setiap poktan. Selain itu, tidak semua poktan yang terjangkau program tersebut.
“Jadi rata-rata yang menjadi peserta Sekolah Lapang itu dari setiap poktan 25 orang. Adapun kecamatan yang mendapat dua program Sekolah Lapang yaitu Kecamatan Waru, limpahan dari Pademawu,” paparnya.
Sementara untuk program Sekolah Lapang 2024, Andi menyebut, masih belum dibahas. Hanya kemungkinan besar akan tetap memasifkan edukasi tentang bibit tembakau prancak 95 kembali.
Pewarta: Khoyrul Umam Syarif
Redaktur: Sule Sulaiman