KABAR MADURA | Realisasi program Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2023 kemarin tuntas. Hasilnya, jumlah penerima buruh pabrik rokok mengalami peningkatan cukup signifikan dibandingkan realisasi tahun 2022 lalu yang hanya 1.438 penerima. Sedangkan tahun 2023 penerima tembus 3.027 buruh pabrik rokok. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Pamekasan Herman Hidayat melalui Staf, Mohammad Andi Purwanto, Minggu (1/1/2023).
Menurutnya, peningkatan penerima dari tahun 2022 lalu cukup wajar. Sebab, buruh pabrik merupakan prioritas penerima BLT DBHCHT. Secara umum, keseluruhan penerima bantuan mencapai 22.279 warga. Rinciannya, 3.027 dari unsur buruh pabrik dan 19.252 dari unsur petani tembakau. Sedangkan di tahun 2022 lalu jumlah keseluruhan penerima mencapai 24 ribu warga dengan rincian 22.562 dari unsur petani tembakau dan sisanya dari buruh pabrik rokok.
“Kalau realisasinya, tetap menggunakan verifikasi data. Jadi jika dibandingkan dengan tahun 2022 lalu, buruh pabrik rokok mengalami peningkatan jumlah penerima,” ujarnya kepada Kabar Madura.
Pihaknya menuturnan, pada dasarnya pendataan petani tembakau sebagai penerima BLT DBHCHT berasal dari kecamatan. Selanjutnya dilakukan verifikasi terhadap calon penerima. Sedangkan dari unsur buruh pabrik rokok berdasar hasil usulan dari setiap pengusaha rokok di Pamekasan. Namun khusus penerima tahun 2023 kemarin, setiap buruh pabrik rokok harus masuk sebagai kepesertaan Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.
“Alhamdulillah untuk tahun 2023 realisasinya sudah tuntas, karena setiap penerima dibuatkan virtual account dari bank penyalur dengan nominal bantuan Rp300 ribu setiap penerima selama tiga bulan di tahun 2022 dan tahun 2023 kemarin Ro300 ribu selama dua bulan, kondisi ini akibat defisit anggaran,” tuturnya.
Pewarta: Khoyrul Umam Syarif
Redaktur: Totok Iswanto
