KABAR MADURA | Usai berbagai rangkaian Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumenep 2024, masyarakat Sumenep dihadapkan pada kenyataan adanya perbedaan pilihan politik yang tak terhindarkan. Namun, di tengah perbedaan tersebut, menjaga persatuan dan persaudaraan menjadi tanggung jawab bersama.
“Pasca pilkada, seluruh masyarakat terus menjaga keamanan, terus menjalin hubungan yang baik,” kata Ketua KPU Sumenep Nurussyamsi, Kamis (28/11/2024).
Menurutnya, pilkada bertujuan untuk menentukan pemimpin terbaik, bukan untuk menciptakan polarisasi atau perpecahan. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk tetap menjaga sikap bijak, mengedepankan dialog, serta menghargai hak setiap individu untuk memiliki pilihan.
Kemenangan dan kekalahan dalam politik harus diterima dengan penuh kedewasaan, dan diimbangi dengan rasa persaudaraan yang kuat.
“Penghitungan suara masih belum selesai, diharapkan jangan sampai ada caci maki karena perbedaan pilihan ya,” ucapnya.
Dia juga mengucapkan banyak terima kasih pada penyelenggara, terutama pada 13.797 kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) serta 3.942 linmas yang bekerja keras di lapangan selama 1 hari penuh dalam mensukseskan pilkada 2024.
Termasuk juga pada pihak kepolisian, TNI, yang telah mengamankan selama berjalannya pemungutan hingga penghitungan suara di pilkada 2024 ini. Harapannya, tidak ada pertikaian dan dapat menjadikan Sumenep yang lebih baik.
“Kami mengucapkan terima kasih pada seluruh elemen yang telah bersama-sama KPU dalam mensukseskan pilkada ini,” tegasnya.
Dikatakan, dari sekarang hingga selesai rekapitulasi, dapat menjaga kondusivitas Kabupaten Sumenep, semua proses-proses yang menurut masyarakat ada pelanggaran nantinya itu ada ranahnya.
“Silakan jika ada kejanggalan dalam hasil pemilihan dilaporkan pada Bawaslu Sumenep, pada intinya, apapun yang terjadi jangan main hakim sendiri, tetap pada jalur sesuai regulasi yang ada ya,” ucap dia. (imd/waw)
