KABARMADURA.ID | PAMEKASAN-Sejumlah aktivis dan masyarakat yang mengatasnamakan Barisan Elemen Rakyat (Berat) menduga telah terjadi pungutan liar (pungli) pada rekrutmen tenaga magang di Rumah Sakit Umum (RSU) Mohammad Noer Pamekasan.
Hal itu disampaikan Berat saat melakukan aksi demonstrasi di depan gedung Bakorwil Pamekasan, Kamis (5/10/2023). Koordinator aksi Miftahul mengatakan, pihak RSU Mohammad Noer terendus melakukan pungli pada rekrutmen tenaga magang tersebut. Sebab, dalam pelaksanaannya tidak ada pemberitahuan apapun kepada masyarakat bahwa ada rekrutmen, baik berupa pamflet atau lainnya. Namun, tiba-tiba saat ini sudah ada 41 orang yang diterima dan mencuat informasi bahwa mereka masing-masing diduga diminta uang Rp60 juta.
Maka dari itu, kata Miftahul, pihaknya meminta pemerintah untuk menindak tegas pihak yang diduga melakukan tindakan tidak baik tersebut. Bahkan, pihaknya menekankan agar segera dipecat secara tidak hormat.
“Kami meminta siapapun yang bermain di RSU Mohammad Noer untuk diberhentikan dengan tidak hormat karena sudah menyalahi aturan,” ungkapnya.
Dia juga mengancam akan melakukan aksi yang lebih besar apabila aksi saat ini tidak membuahkan hasil. Aksi tersebut akan dilakukan di Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur.
Menanggapi hal itu, perwakilan RSUD Mohammad Noer Iwan mengutarakan, pihaknya memiliki kebijakan tersendiri dalam melakukan rekrutmen tenaga yang sifatnya masih berstatus magang.
Iwan juga menepis bahwa pihaknya telah melakukan pungli dalam rekrutmen tenaga magang tersebut. Justru pihaknya memberikan uang transportasi bagi tenaga yang diterima magang tersebut.
“Masuknya tenaga magang merupakan kebijakan RSU langsung karena sifatnya magang bukan pegawai tetap. Kami juga tidak pernah menerima uang sedikit pun, malahan RSU memberikan uang transportasi untuk tenaga magang,” jelasnya.
Pewarta: KM71
Redaktur: Sule Sulaiman
