KABAR MADURA | Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan, mencatat pengawas sekolah di semua jenjang belum ideal. Bahkan, secara keseluruhan, jumlah pengawas sekolah 50 persen di bawah kebutuhan. Hal itu disebabkan, banyak guru yang belum memenuhi kualifikasi untuk mengisi pengawas sekolah.
Kepala Bidang (Kabid) Tenaga Kependidikan (Tendik) Disdikbud Pamekasan Fadlillah menyampaikan, kesiapan pengawas sekolah di setiap jenjang pendidikan bagian dari instrumen pendidikan yang dapat menunjang kualitas pendidikan, maka dari itu pihaknya terus mendorong untuk terpenuhinya pengawas sekolah di semua jenjang pendidikan.
Dijelaskannya, idealnya setiap satu pengawas bisa melakukan pengawasan maksimal di 10 sekolah. Namun faktanya, komposisi pengawas sekolah di Pamekasan belum ideal. Artinya, satu pengawas sekolah bisa mengawasi lebih dari 10 sekolah.
“Rata-rata pengawas sekolah masih belum ideal,” paparnya, Senin (25/11/2024).
Fadlillah merinci, idealnya untuk sekolah jenjang TK 18 pengawas, saat ini yang ada masih di angka 9 pengawas. Kemudian untuk jenjang SD harusnya ada 47 pengawas, namun saat ini yang ada hanya 23 pengawas. Sementara untuk jenjang SMP idealnya 18 pengawas, saat ini yang tersedia hanya 9 pengawas.
Diakuinya, untuk syarat menjadi pengawas sekolah diantaranya harus lolos seleksi sertifikasi pendidik, lolos guru penggerak, dan lulus uji Kompetensi pengawas.
“Jadi harus berasal dari pegawai negeri sipil (PNS), sementara untuk PPPK masih belum bisa diangkat jadi pengawas,” terangnya. (rul/pin)