KABARMADURA.ID | SUMENEP-Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Sumenep mengakui bahwa puluhan klub bola tidak terlalu nampak keberadaannya.
Ketua PSSI Sumenep Febmi Noerdiansyah menyebut, sekitar 40 klub bola di Sumenep. Namun, kondisinya banyak yang mati suri. Kondisi tersebut, menurut Febmi, menjadi sulit untuk sarana seleksi bibit unggul.
“Di desa-desa juga ternyata aktivitas sepak bola musiman, jika ada turnamen baru ramai-ramai latihan, itu pun kalau 17 Agustus itu,” kata dia.
Soal jumlah lapangan sepak bola, diakui cukup banyak, baik di wilayah daratan maupun kepulauan. Meski demikian, aktivitas bermain sepak bola nyaris tidak ada.
Keadaan itu tentu menjadi ketakutan terhadap masa depan sepak bola, khususnya di Sumenep. Maka dari itu, dirinya mengharapkan ada kesadaran dari generasi muda untuk menghidupkan kembali olahraga sepak bola ini.
‘Harapannya, daripada sibuk main handphone lebih baik main sepak bola, buktinya pada turnamen U-15 lalu yang juara justru kepulauan, ya Arjasa,” imbuhnya.
Sehingga, menurutnya, hal itu juga harus menjadi bahan evaluasi bersama, bagaimana menghidupkan kembali dunia sepak bola di Kota Keris ini.
Juga saat event U-15 yang diselenggarakannya beberapa waktu lalu, dirinya melihat animo masyarakat terhadap sepak bola mulai hidup kembali. Hal itu dilihat dari banyaknya suporter yang datang menyaksikan jalannya pertandingan.
Pewarta: Moh. Razin
Redaktur: Wawan A. Husna