KABAR MADURA | Krisis jumlah petugas kebersihan atau kerap disebut pasukan kuning (paskun) di Sumenep menjadi penghambat untuk mengatasi banyaknya volume sampah di Sumenep.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumenep Arif Susanto melalui Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Catur Wendra Setiady mengatakan, saat ini ada sebanyak 200 orang paskun di Sumenep. Sedangkan, kebutuhan idealnya adalah 230 orang.
Kekurangan itu berdampak pada kinerja paskun, utamanya pada saat ada pekerjaan yang bersifat insidentil, misalnya ada event, hal itu yang tidak bisa diantisipasi karena terlau banyaknya sampah.
“Karena mereka kerja sudah 4 jam, ketika ada pekerjaan yang sifatnya insidentil, sangat bingung dan kewalahan, maka paling tidak kurang sebanyak 30 paskun,” katanya, Minggu (21/1/2024).
Di wilayah kepulauan saja hanya 10 orang paskun. Jumlah itu dibagi pasukan kuning yang bertugas sebagai pengangkut sampah, dumptruck sampah dan lainnya. Idealnya, kata Catur, minimal ada 30 orang pengangkut sampah di wilayah kepulauan.
Mantan pejabat di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sumenep itu menambahkan, hingga saat ini penambahan paskun tidak dapat dilakukan. Sebab, minimnya anggaran. Pada tahun 2023 lalu dianggarkan Rp3.036.000.000 khusus honor paskun.
“Honornya Rp1 juta pada tahun 2023. Untuk tahun 2024 dinaikkan senilai Rp1,2 juta dalam setiap bulannya. Sehingga anggarannya meningkat senilai Rp3.643.300.000,” paparnya.
Dengan adanya penambahan paskun pada tahun 2024 ini, maka membutuhkan anggaran senilai Rp4,4 miliar. Harapannya, ada kenaikan honor paskun di tahun ini, karena pekerjaan mereka sangat berat. Termasuk juga adanya penambahan paskun sehingga pekerjaannya cukup meringankan.
“Honornya paling tidak sesuai UMK Sumenep,” tandasnya.
Moh. Lutfi, salah satu petugas paskun di Sumenep itu mengakui perlu adanya penambahan honor pada paskun, termasuk perlu adanya penambahan personel.
“Kami bekerja sangat berat, apalagi ada semacam event yang tumpukan sampahnya sangat banyak,” kata pria yang akrab disapa Uunk itu.
Pewarta: Imam Mahdi
Redaktur: Wawan A. Husna