Ambisi Kharisma Jadikan Pamekasan Kota Rujukan

Pilkada, Politik68 views
Banner Iklan

KABAR MADURA |  Calon Bupati Pamekasan, KH. Kholilurrahman memiliki ambisi untuk menjadikan Kabupaten Pamekasan sebagai kota rujukan di Madura. Ambisi tersebut sebagai keberlanjutan pembangunan yang pernah dilakukan saat dirinya menjabat bupati Pamekasan periode 2008-2013.

Selama menjabat, Kholilurrahman telah banyak melakukan terobosan guna menjadikan Pamekasan sebagai kota rujukan. Dimulai dengan pembangunan kantor imigrasi di Kabupaten Pamekasan. Sebelum kantor imigrasi dibangun di Pamekasan, orang-orang Madura yang hendak membuat paspor, harus jauh-jauh datang ke Surabaya dan Malang.

“Dulu sangat sulit ketika ada orang Pamekasan, Sampang dan Sumenep ingin bikin paspor. Makanya saya gagas agar ada kantor imigrasi di Pamekasan,” kata Kholilurrahman, Rabu (16/10/2024).

Untuk membangun kantor imigrasi, Kholilurrahman harus rela melepaskan satu kantor dinas untuk ditempati, yaitu kantor Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans). Kantor tersebut dibagi 2 demi berjalannya pelayanan keimigrasian.

“Dulu kami serba terbatas. Tapi kami bisa mewujudkannya demi kemudahan pelayanan kepada masyarakat,” imbuhnya.

Baca Juga:  Blusukan ke Pasar Waru, Pedagang Minta Ra Baqir Lakukan Revitalisasi

Selain pendirian kantor imigrasi, Kholilurrahman yang waktu itu bersama dengan Kadarisman Sastrodiwirjo, bahu membahu membawa klub sepak bola Persepam terus berprestasi. Dimulai dari Divisi II, naik ke Divisi I hingga lolos ke kasta tertinggi Indonesia Super Leaque (ISL).

“Untuk lolos ke ISL, saya bersama Pak Dadang dan Pak Achsanul Qosashi berjuang demi sepak bola Pamekasan. Sebab, Persepam akan dicurangi karena yang akan diloloskan dari daerah lain,” kenang Kholilurrahman.

Setelah Persepam di Divisi I dan ISL, Pamekasan tidak punya stadion sendiri. Stadion yang ada tidak sesuai standar. Setiap kali bertanding, Persepam yang berubah nama menjadi Persepam MU (PMU), harus ke Bangkalan dan Sumenep. Oleh sebab itu, Kholilurrahman bertekada membangun stadion di Pamekasan.

“Langsung kita anggarkan pembangunan stadion dengan pembebasan lahan di Desa Ceguk. Setahun kemudian stadion di bangun. Namun, sebelum stadion rampung dibangun, saya sudah tidak lagi memimpin Pamekasan,” ungkapnya.
Di bidang kesehatan, Kholilurrahman mampu membangun layanan kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kecamatan Waru. Semula, pembangunan rumah sakit tersebut akan menggunakan lahan Puskesmas Waru. Namun lahan yang ada dinilai tidak layak, maka Kholilurrahman memutuskan untuk menggunakan lahan milik Pemkab Pamekasan yang ditempati RSUD Waru sekarang.

Baca Juga:  Gelar Debat Perdana Pilkada Pamekasan 2024, KPU Berharap Jadi Ajang Yakinkan Pemilih

“Alhamdulillah di utara sudah ada rumah sakit yang mampu menyanggah kebutuhan kesehatan masyarakat Pantura. Bahkan rumah sakit tersebut juga menjadi rujukan sebagian masyarakat dari Kabupaten Sumenep dan Sampang bagian utara,” terang mantan Ketua PCNU Pamekasan ini.

Jika terpilih, pasangan Kharisma akan banyak melakukan terobosan program, terutama dalam hal pemerataan pembangunan antara selatan, tengah dan utara. Di bidang pendidikan, wilayah utara tepatnya di Kecamatan Waru pernah dijadikan sebagai tempat deklarasi Pamekasan Kota Pendidikan.

“Visi dan misi kami ingin menjadikan Pamekasan bangkit dan maju secara bersama-sama. Tidak ada perbedaan dan ketimpangan pembangunan dari segala sektor,” tandasnya. (Pin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *