KABARMADURA.ID | PAMEKASAN-“Apa itu internet” menjadi kalimat pembuka yang disampaikan Sekretaris Yayasan Umum Yayasan Qudsiyah Uniba Madura Annisa Zhafarina Qosasi pada acara Ngobrol Bareng Komunitas Sosial.
Kegiatan bertema Bijak Menggunakan Internet ini juga dihadiri langsung oleh Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Pamekasan Arif Rachmansyah. Kemudian praktisi literasi digital, Andilala, serta Dirjen Aptika Kementerian Kominfo Samuel Abrijani Pangarepan yang hadir berikan sambutan secara virtual.
Dalam penyampaiannya, Annisa memaparkan dua dampak yang akan diterima pengguna internet, yaitu dampak positif dan dampak negatif.
Dengan populasi 277,7 juta jiwa di Indonesia, menurut Annisa, lebih dari 50 persen pengguna internet, jumlahnya diperkirakan sebanyak 204,7 juta jiwa. Namun masifnya pengguna internet itu tidak menjamin mereka paham risiko yang dilakukan.
Ada dampak positif yang akan diterima oleh pengguna internet, salah satunya akan menjadi pintu masuk menambah wawasan pengetahuan serta menjadi alat komunikasi bagi semua pengguna.
Lebih dari itu, dampak buruk bagi setiap pengguna akan menanggung resiko dari berinternet. Terlebih, saat ini banyak laporan polisi atas kesalahan dalam menggunakan internet.
“Positifnya jika kita menggunakan internet secara bijak, dapat menambah wawasan, mempermudah dalam transaksi dan bisnis, menjadi media komunikasi serta menjadi alat untuk kerja secara online,” ungkap perempuan dengan sapaan Nisa ini.
Berdasarkan laporan yang berjudul Digital Civility Index, imbuh Nisa, sepanjang tahun 2020, Indonesia merupakan pengguna internet yang paling jahat se-Asia Tenggara.
“Penggunaan internet dengan jari yang paling jahat adalah kita,” ungkapnya kepada peserta.
Kebijakan dan kontrol dalam penggunaan internet, menurut Nisa, sangat penting untuk menjaga kenyamanan serta keamanan risiko yang tidak terlalu besar bagi setiap pengguna internet.
Pewarta: KM71
Redaktur: Wawan A. Husna