KABAR MADURA | Adanya potensi angin kencang, diperkirakan akan memicu gelombang tinggi di perairan Madura, khususnya di Sumenep. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumenep meminta masyarakat Sumenep waspada dan tidak lengah saat berada di laut.
“Peringatan dini gelombang tinggi sejak 3 Juli 2024,” kata Kepala BMKG Sumenep Usman Khalid, Selasa (2/7/2024).
Imbauan untuk memperhatikan resiko terhadap pelayaran itu, khususnya kepada perahu nelayan dengan kecepatan lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 meter, untuk kapal tongkang kecepatan angin lebih dari 16 knot dan gelombag di atas 1,5 meter.
Sedangkan, kapal fiber kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m, kapal feri kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter, dan kapal besar kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 2,0 m.
“Di Sumenep, saat ini memasuki kategori gelombang sedang, yakni 1,5-2,5 m,” paparnya.
Dijelaskan Usman Khalid, wilayah Kabupaten Sumenep telah memasuki musim kemarau. Pertumbuhan awan mulai menurun dan angin monsun sudah aktif. Sehingga kewaspadaan perlu diperhatikan.
Dalam musim kemarau ini, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk menghindari membakar sampah secara tidak terkontrol dan tidak membuang puntung rokok sembarangan yang dapat menyebabkan kebakaran hutan atau lahan.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep Ach. Laili juga mengimbau atas gelombang tinggi itu, akan lakukan sosialisasi tentang tanggap bencana.
“Kepada masyarakat Sumenep perlu waspada dari saat ini ya,” tuturnya.
Pewarta: Imam Mahdi
Redaktur: Wawan A. Husna