KABAR MADURA | Klasemen sementara raihan medali Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut terus mengalami perubahan. Sempat menduduki klasemen tertinggi selama beberapa hari sebelumnya, kini Jawa Timur bergeser ke peringkat ketiga, berbeda jauh dengan raihan medali DKI Jakarta yang berada di posisi pertama dan Jawa Barat yang bertengger di urutan kedua. Perolehan medali tersebut per Minggu (15/9/2024), pukul 21.12 WIB.
Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pamekasan Djohan Susanto mengatakan, perubahan klasemen itu merupakan suatu hal yang wajar terjadi. Sebab pertandingan masih terus berlanjut hingga 20 September 2024 mendatang.
Menurutnya, masih banyak peluang bagi kontingen Jawa Timur untuk mengejar ketertinggalan. Pasalnya, masih ada beberapa cabang olahraga (cabor) yang belum dipertandingkan.
Dia berharap, Jawa Timur bisa merebut kembali posisi puncak klasemen, hingga berhasil menjadi juara umum.
“Saling kejar poin itu merupakan hal biasa. Karena di setiap provinsi ada andalan cabornya. Seperti di Jabar (Jawa Barat) biasanya di cabor dayung,” ungkapnya, Senin (16/9/2024).
Dikatakan Johan, di ajang PON 2024, Pamekasan berhasil mengirimkan 11 atlet dan satu pelatih untuk ikut berlaga. Hal itu menunjukkan progres yang cukup signifikan dari tahun sebelumnya.
Namun, saat disinggung soal bonus atlet Pamekasan yang berhasil sabet medali, Johan menyebut, belum bisa memastikan. Sebab belum ada komunikasi lebih lanjut dengan pemangku kebijakan.
Menurut Johan, para kontingen peraih medali biasanya akan mendapat bonus dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur. Diketahui, sementara ini terdapat dua medali yang berhasil disumbangkan oleh atlet asal Pamekasan, yakni medali emas dari cabor muaythai dan medali perak dari cabor futsal.
“Ada atau tidak (bonus) masih belum ada info dari pemkab. Semoga ada rezeki dari pak Pj (bupati). Tapi biasanya, ada bonus dari provinsi,” tukasnya.
Saat ini kontingen Jawa Timur telah berhasil mengumpulkan 95 medali emas, 86 medali perak, dan 85 medali perunggu. (nur/zul)