KABAR MADURA | Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) Sampang memberikan klarifikasi terkait dugaan penolakan pasien balita di Puskesmas Torjun, Senin (18/3/2024). Pihaknya membantah bahwa tidak pernah ada penolakan terhadap pasien balita tersebut.
Sebagaimana diketahui, beberapa hari belakang ini di Sampang ramai dengan kasus Puskesmas Torjun yang diduga menolak pasien balita inisial (FH) asal Desa Tanah Merah, Kecamatan Torjun, Jumat lalu (15/3/2024).
Kepala Dinkes KB Sampang Abdulloh Najich mengatakan, dirinya sudah klarifikasi ke pihak Puskesmas Torjun mengenai kasus dugaan penolakan pasien balita tersebut. Menurutnya, pihak Puskesmas Torjun menyatakan pasien yang bersangkutan sudah diperiksa oleh petugas jaga ruang unit gawat darurat (UGD).
Akan tetapi, lanjut Abdulloh, pada waktu itu, di Puskesmas Torjun bed yang dipersiapkan untuk pasien kegawatdaruratan penuh. Sehingga, petugas memberi opsi kepada keluarga pasien untuk dibawa ke Puskesmas Jrengik atau Puskesmas Kamoning saja.
“Tidak ada penolakan terhadap pasien FH di Puskesmas Torjun ini, karena pemeriksaan awal sudah dilakukan,” ujarnya.
Dia membeberkan, kasus itu terjadi murni karena ketersediaan sarana dan prasarana yang kurang memadai. Maka, pasien tersebut tidak bisa dirawat di Puskesmas Torjun.
“Kami sudah memberikan arahan kepada pihak keluarga pasien ini agar dirawat di puskesmas sekitar, atau langsung ke RSUD Sampang saja,” ungkapnya.
Sementara itu, keluarga pasien, Hj. Hurmatun, membantah pernyataan dari Kepala Dinkes Sampang yang menyatakan tidak ada penolakan tersebut. Dia menyebut, statement dari dinkes itu tidak benar dan tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.
Kemudian, dia menceritakan, yang terjadi di lapangan itu, pasien FH tidak diperiksa, bahkan tidak ditanya apapun oleh pihak petugas di Puskesmas Torjun. Bahkan, hanya disuruh pulang.
Ketika itu, tambahnya, kondisi FH sudah gemetar dan akhirnya memutuskan untuk mencari pelayanan kesehatan terdekat, yakni di Puskesmas Kamoning Sampang. Sebab di Puskesmas Torjun sudah tidak dilayani.
“Di Puskesmas Torjun ini kami hanya disuruh pulang, tidak ada tindakan apapun. Alhamdulillah, di Puskesmas Kamoning mendapatkan tindakan dari petugasnya,” jelasnya.
Pewarta: Subhan
Redaktur: Sule Sulaiman