KABARMADURA.ID | PAMEKASAN-Secara umum kebutuhan pupuk bersubsidi tahun 2024 sudah diusulkan. Pengusulannya berdasarkan input dari Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) darinserial kelompok tani (Poktan). Hanya saja belum bisa ditentukan kuota pupuk dari Kementerian Pertanian (Kementan). Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Produksi Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pamekasan Andi Ali Syahbana, Senin (17/12/2023).
Menurutnya, serapan dari total pupuk subsidi tahun ini 98 persen dari total alokasi. Data tersebut sesua keterangan dari Pupuk Indonesia (PI). Sedangkan rentan waktu untuk tahapan pengusulan hingga 12 Desember kemarin. Namun khusus usulan kebutuhan pupuk tahun 2024 berdasar keputusan internal instansinya sebanyak 26.970 ton pupuk Urea dan 36.683 ton NPK. Jumlah ini sesuai dengan usulan dari setiap poktan.
“Kami sudah mengajukan ke Kementan dan kami belum tahu apakah usulan yang kami kirimkan diterima semua atau tidak,” ujarnya kepada Kabar Madura.
Pihaknya memastikan, distribusi pupuk tahun ini sudah sesuai dengan keputusan bupati. Apalagi dalam perealisasiannya cukup mendapat pengawasan ketat dan melibatkan semua unsur. Mulai dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait hingga Aparat Penegak Hukum (APK). “Insya Allah kalau tahun ini distribusinya sesuai dengan data dan keputusan dari pemangku kebijakan di daerah,” paparnya.
Terpisah, AE PT. PI Wilayah Madura Deni Eka L menegaskan, untuk keputusan dari kementan proyeksi di 2024 belum diketahui. Sedangkan khusus serapan pupuk bersubsidi tahun ini 98 persen dengan rincian, 24.777 ton Urea terserap 23.558 ton, tersisa 1.1219 ton. Selanjutnya untuk 18.222 ton NPK terserap 17.155 ton tersisa 1.067 ton. Dengan demikian bisa dipastikan kebutuhan pupuk tahun ini sesuai dengan alokasi dari setia Poktan.
“Sisa yang belum terserap angka kumulatif kabupaten, ini ada data rincian sendiri per kecamatan, atau per kios, atau per desa, sebagian desa ada yang sudah habis dan sebagian ada yang masih banyak, sebagian ada yang sisa sedikit, jadi sisa itu tidak bisa langsung dibagi rata setiap wilayah, tergantung sisa alokasinya juga,” responnya.
Pewarta: Khoyrul Umam Syarif
Redaktur: Totok Iswanto