Gelombang Tinggi Perairan Madura, Nelayan Disarankan Tidak Melaut

News, Headline64 views
Banner Iklan

KABAR MADURA | Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumenep meminta masyarakat Sumenep waspadai gelombang tinggi di perairan Madura pada 12 hingga 13 Agustus 2024.

Kepala BMKG Sumenep Usman Khalid mengatakan, peringatan dini dilakukan karena dikhawatirkan benar-benar terjadi ketinggian gelombang tersebut. Masyarakat diimbau mawas diri, setidaknya tidak melakukan aktivitas melaut.

“Sebelum terjadi, maka lebih waspada bagi masyarakat Madura, khususnya di Sumenep, peringatan dini gelombang tinggi dari pukul 07.00 WIB,” ungkap Usman, Minggu (11/8/2024).

Potensi tinggi gelombang diprediksi mencapai 1.25 meter hingga 2,5 meter. Kondisi ini diakibatkan kecepatan angin yang cukup tinggi.

Baca Juga:  Sisa DD Rp2 Miliar di Sumenep Belum Diajukan Desa

Wilayah perairan yang diprediksi mengalami gelombang tinggi hingga Selasa pagi (13/8/2024) berada di perairan Kangean, Laut Jawa, Masalembu, perairan selatan Jatim, Samudera Hindia.

“Kami meminta masyarakat untuk selalu waspada gelombang tinggi. Khususnya masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di sekitar pesisir maupun area perairan,” paparnya.

Menurut dia, untuk kondisi cuaca pada 11 Agustus 2024, prakiraan kondisi cuaca maritim dan wilayah Jawa Timur umumnya cerah berawan. Dengan arah angin didominasi dari arah timur-tenggara dengan kecepatan angin maksimum di laut Jawa bagian timur 21 knots (38km/jam) dan Samudera Hindia selatan Jatim 24 knot (44 km/jam).

Baca Juga:  Puncak Kemarau, BMKG Imbau Masyarakat Sumenep Waspadai Kebakaran Hutan

Mengenai ketinggian gelombang laut di Selat Madura antara 0.3-1.0 meter, laut Jawa bagian timur antara 0.5-1.8 meter  dan Samudera Hindia Selatan Jatim antara 1.0-2.5 meter.

Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik (KL) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep Akh. Taufik juga mengimbau masyarakat Sumenep waspada atas gelombang tinggi.

“Semoga tidak terjadi, tapi kami sudah siapkan personel untuk antisipasi adanya kebencanaan di Sumenep,” ucap mantan Kabid Komunikasi dan Informasi Publik di Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sumenep ini.

Pewarta: Imam Mahdi

Redaktur: Wawan A. Husna

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *