KABAR MADURA | Merosotnya harga garam saat ini terus menjadi perhatian, asosiasi petambak garam (APG) mulai surati Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur. Selain itu, juga berkirim surat kepada Menko Perekonomian, Menko Kemaritiman serta pimpinan DPR RI.
Ketua APG Abdul Hayat mengatakan, saat ini tengah mendekati pihak-pihak terkait, termasuk Dinas Kelautan Perikanan Pemprov Jatim, supaya ada kebijakan baru agar dapat dinaikkan lagi harganya. supaya aspirasi para petambak diketahui, mengenai turunnya harga garam.
Kami harus ambil langkah, agar harga garam kembali stabil lagi, Hal ini tentu ke depannya akan terus dikawal. Saat ini, kami menunggu hasil surat itu,” kata pria yang juga sebagai Ketua Forum Petani Garam Madura (FPGM) ini, Senin (8/7/20224).
Jika tidak ada hasil yang baik, maka akan akan menemui langsung dengan membawa para petambak garam, agar keluhannya diketahui secara langsung bahwa harga garam sudah di bawah biaya produksi.
Diketahui, pada Januari dan Februari 2024, harga garam masih stabil, yakni Rp1.400 per kilogram. Kemudian turun menjadi Rp1.200 per kilogram pada Maret. Lalu pada April Rp1.000 per kilogram, dan kini turun jadi Rp700 per kilogram.
Hal senada disampaikan petambak garam asal Kalianget Sumenep Yanto (42), bahwa dirinya saat ini telah memproduksi garam, tetapi jika harga tetap Rp700 per kilogram, diyakini akan merugi, karena biaya produksinya juga basar.
“Saya harap harga garam meningkat hingga Rp1.400-1.500 per kilogram,” ucapnya.
Pewarta: Imam Mahdi
Redaktur: Wawan A. Husna