KABARMADURA.ID | Presiden Madura United Prof. Dr. Achsanul Qosasi kembali bersuara lantang jelang Kongres Luar Biasa (KLB) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang akan digelar pada 16 Februari mendatang. Dia meminta agar tidak ada praktik sogok-menyogok dari bakal calon ketua umum (Ketum) kepada 78 voters.
Atensi dini itu dilakukan tim yang berbasis di Pulau Garam ini tidak terlepas dari tekad kuat untuk masa depan sepak bola Indonesia. Sehingga, pemilihan nakhoda dan pengurus baru PSSI berjalan dan menghasilkan pemimpin terbaik.
Figur yang akrab disapa Prof AQ itu meminta kepada bakal calon ketum, wakil ketua umum (waketum), dan executive committee (exco), berani menghadapi voters dengan kesatria tanpa harus mempengaruhi pilihannya dengan gelontoran duit.
“Para calon ketum, waketum, dan exco, hadapilah voters dengan jantan. Jangan ada sogok-sogokan duit. Resikonya besar. Voters kayaknya sudah mulai berubah,” tegasnya, Rabu (25/1/2023).
Presiden klub kelahiran Sumenep itu menyampaikan, dirinya telah mendapat undangan dari salah satu bakal calon Ketum PSSI AA Lanyalla M. Mattalitti. Madura United sedang menunggu undangan dari empat bakal calon lainnya Arif Putra Wicaksono, Doni Setiabudi, Erick Thohir, dan Fary Djemi Francis.
Selain itu, Guru Besar Kehormatan Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya itu juga berharap bakal calon waketum dan exco agar menyampaikan visi misinya ke publik, terutama kepada voters. Harapannya, voters mengetahui kapabilitas dan tekadnya ke depan setelah terpilih. Sehingga, voters memilih yang tepat.
“Voters hanya 78 orang. Ini bukan pemilu. Jangan ada sistem paket-paketan. Madura United tidak mau terjebak ke dalam sistem paket yang menyesatkan. Kami akan memilih yang berpihak kepada transformasi sepak bola Indonesia,” tambahnya.
Pewarta: Syahid Mujtahidy
Redaktur: Moh Hasanuddin
