Membawa Madura Lebih Maju

Opini51 views

Oleh : M. Rozien Abqoriy

Founder Komunitas Gubuk Literasi

Akhir-akhir ini masyarakat Madura dihadapkan pada dilema. Ada kejadian berulang yang mengkhawatirkan. Ada banyak kasus pelecehan, pembunuhan, hingga pembegalan  yang masih ada di tengah-tengah masyarakat Madura.

Apa problemnya? Hal ini menandakan masyarakat Madura dengan sejuta tradisinya, budaya, dan juga dikenal sebagai daerah yang kental akan nilai-nilai keislamannya, justru ketika di lapangan, berbanding terbalik, dan hanya memunculkan banyak stereotip negatif dari yang telah melihat dan menilainya, khususnya masyarakat di luar Madura.

Seperti halnya, Madura yang masih menolak adanya kemajuan, kolotnya pikiran pikiran, sering melakukan tindakan yang sama sekali tidak manusiawi, seperti seringnya terjadi kejadian carok, perebutan lahan parkir, yang akhirnya menjadi ricuh. Terakhir, terbunuhnya mahasiswi dengan cara dibakar sebab pacaran yang tidak sama sekali sehat.

Akhirnya kita memahami bahwa kejadian tersebut perlu ada yang memberikan solusi, terutama lagi dari pemuda-pemuda yang memiliki banyak pengalaman bahkan telah mengenyam pendidikan. Untuk apa? Untuk bagaimana dapat memberikan suatu narasi besar, serta perilaku yang mampu memberikan dampak positif dan memperbaiki pemikiran negatif terhadap masyarakat Madura.

Saya mengira, perlu terus adanya suatu pemahaman yang sama di tengah beragamnya perbedaan kelompok, secara nama, maupun yang terletak daerahnya di Madura. Tapi perlu ada suatu hal yang menjadi agenda prioritas, yakni yang dijadikan istilah “Oleh Kita, dari Kita, dan untuk Madura yang lebih baik”.

Baca Juga:  Putusan MK tentang Penghapusan Presidential Threshold, Membuka Gerbang Demokrasi Lebih Luas

Tentu hal tersebut bila kita kejar lebih jauh, tidak cukup apabila hanya dilakukan oleh individu-individu saja. Melainkan butuh kerja-kerja kelompok atau bahkan kolektif dalam beragam kegiatan, serta agenda – agenda progresif lainnya.

Banner Iklan

Menurut apa yang saya yakini, masyarakat Madura hanya perlu literasi yang merata, pendidikan yang memadai, lingkungan yang konstruktif dan inklusif. Ada banyak pesantren, yang juga telah menjadi simbol bangunan ideal moderasi Islam di Pulau Madura.

Pun juga perlu menjadi ladang agenda inovatif, merangkul semua untuk mengkampanyekan Madura maju dari segala sektor, dan memiliki budaya yang mampu bersaing di kancah nasional maupun internasional, dengan kerja – kerja kolaboratif, mengurangi hal-hal yang bernuansakan diskriminatif, yang sebenarnya tidak sama sekali edukatif.

Seperti apa yang ditulis dalam sebuah artikelnya Misnadin “Nilai-Nilai Luhur Budaya dalam Pepatah-Pepatah Madura,” di situ disebutkan bahwa masyarakat Madura secara stereotipikal dikenal sebagai masyarakat yang memiliki kecenderungan menyelesaikan persoalan kehidupan melalui cara-cara kekerasan. Stereotipe masyarakat non-Madura, terutama mereka yang belum pernah bertempat tinggal di pulau yang dikenal dengan potensi dan produksi garam dan tembakaunya itu. Orang di luar etnis Madura cenderung mengidentikkan masyarakat Madura dengan keterbelakangan, carok, pembunuhan, dan tindakan-tindakan kekerasan lainnya.

Baca Juga:  Guru Besar di Bawah Cengkeraman Jurnal Predator

Hilangkan satu per satu stigma yang telah dibangun oleh kelompok yang sebenarnya tidak memiliki gagasan kolektif, edukatif, dan mencerahkan semuanya. Gantikan semua itu dengan cara membangun pendidikan yang lebih baik, melalui kesadaran secara merata dan disertai aksi nyata.

Maka, saya meyakini, masyarakat Madura selain maju secara kepulauannya, pun juga akan bisa maju secara kesadaran, pola pikir dan pola lakunya.

Pemuda memiliki peran penting dalam hal tersebut, pemuda menjadi icon utama dalam soal pembangunan yang berkelanjutan dan konstruktif, progresif. Tidak lain adalah untuk bagaimana Madura bisa lebih baik secara intelektual, terlestarinya budaya yang etis serta ekologis bagi lingkungan, dan terbuka untuk semua kalangan melalui pendidikan yang inklusif.

Salam pemuda Madura!

Dari Madura untuk Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *