KABAR MADURA | Pengamat politik di Sumenep Mohammad Hidayaturrahaman menyampaikan, agar Pilkada Sumenep 2024 menjadi dinamis, perlu menunggu kepastian rekomendasi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Menurutnya, hanya PKB yang mampu menyaingi partainya petahana. Dengan adanya calon yang akan direkomendasikan, DPC PKB Sumenep menjadi penentu kualitas perpolitikan di ujung timur Pulau Madura ini.
“Sangat tergantung pada PKB, karena PKB yang memiliki peluang untuk mengusung pasangan calon tanpa berkoalisi dengan partai lain,” kata dia.
Dia melanjutkan, akan naif bagi demokrasi di Sumenep bila pilkada hanya ada calon tunggal, karena PKB telah berkuasa selama empat periode, baik pada pemilihan umum (pemilu) ataupun di pilkada Sumenep.
Bahkan jika harus berkoalisi dengan partai petahana, yakni Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, kata Hidayaturrahaman, maka itu sebuah bukti bahwa partai yang dinahkodai KH Imam Hasyim tersebut gagal dalam memberikan edukasi politik yang sehat.
“Ini sekaligus menunjukkan kegagalan PKB dalam kaderisasi dan penokohan kader partainya,” imbuhnya.
Selain itu, partai partai lain yang meraih suara besar di Pemilu 2024 gagal dalam memberi pendidikan politik bagi warga Sumenep, karena tidak memberikan alternatif calon kepala daerah dari partai politik.
“Itu jika nanti bumbung kosong di Pilkada 2024 nanti,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua DPC PKB Sumenep KH Imam Hasyim menyampaikan bahwa hingga saat ini belum mengetahui terkait rekomendasi dari partainya. Apalagi, selama ini hanya diamanahi melakukan penjaringan calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (bacawabup).
“Terkait rekom belum turun, kami tidak tahu kapan akan turun,” kata dia.
Pewarta: Moh. Razin
Redaktur: Wawan A. Husna