KABARMADURA.ID | PAMEKASAN-Finalisasi pengolahan data Sensus Pertanian 2023 masih belum selesai. Padahal, pendataan lapangan sudah selesai dilakukan sejak Juli lalu. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Pamekasan Anwar mengatakan, dalam finalisasi data itu memang dibutuhkan kecermatan ekstra dari petugas agar tidak ada kesalahan saat entri data.
Menurutnya, pengolahan data itu merupakan verifikasi data yang teridentifikasi anomali atau kurang wajar. Tahapannya, dokumen yang sudah diperiksa oleh petugas pemeriksa dilakukan batching, yang kemudian memasuki tahap editing dan coding serta entri data. Apabila ditemukan data anomali atau dianggap tidak wajar, maka akan dilakukan survei lapangan ulang ke responden untuk mendapatkan data yang valid.
“Tidak ada kendala, hanya perlu kecermatan yang lebih dari petugas agar tidak terjadi kesalahan saat entri data,” ungkap Anwar, Selas (24/10/2023).
Dia memastikan pengolahan data itu akan selesai bulan Oktober ini. Hal itu sudah sesuai dengan target yang direncanakan sebelumnya. Anwar menyebut, petugas yang terlibat dalam sensus ini sebanyak 1.122 orang. Rinciannya, petugas pencacah lapangan 797 orang, pemeriksa lapangan 133 orang, koordinator sensus kecamatan 13 orang, petugas editing dan coding 79 orang, serta petugas entri 100 orang.
Anwar juga menegaskan, dalam proses pendataan sensus pertanian memang dibutuhkan petugas yang cukup banyak. Pasalnya, terdapat beberapa tahapan yang perlu dilakukan dengan teliti sebab berbasis data. Berdasarkan data yang masuk sementara, pertumbuhan pertanian di Pamekasan diprediksi mengalami peningkatan. Indikasi itu muncul karena selama proses pendataan ditemukan jumlah keluarga tani bertambah di setiap kecamatan.
“Anggaran pendataan lapangan dan pengolahan sensus pertanian sekitar Rp7 miliar. Itu sesuai dengan kebutuhan di lapangan, mulai dari honor petugas lainnya,” tukasnya.
Pewarta: Safira Nur Laily
Redaktur: Sule Sulaiman