KABAR MADURA | Empat kabupaten di Madura termasuk daerah yang rawan terjadi konflik dalam penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada. Hal itu berdasarkan pengalaman pada penyelenggaraan pemilihan sebelumnya.
Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Jawa Timur (Jatim) Kombes Pol Dirmanto mengatakan, terdapat 38 kabupaten/kota di Jawa Timur yang akan menggelar pemilihan bupati dan wakil bupati sekaligus pemilihan gubernur dan wakil gubernur. Menurutnya, pemetaan terhadap daerah rawan konflik sudah dilakukan, untuk kemudian bisa dilakukan mitigasi. Sehingga, pelaksanaan pilkada nantinya bisa berjalan dengan lancar dan sukses.
“Pemetaan daerah rawan antara Bawaslu dan Polri agak sedikit berbeda. Namun itu semua dinamika, kalau polisi itu tidak hanya pelaksanaan pemilu, tetapi semua situasi kamtibmas yang menyertai pelaksanaan kegiatan pemilu itu juga menjadi kacamata kami,” jelasnya saat hadir pada acara sarasehan dengan awak media yang digelar Polda Jawa Timur di Ballroom Hotel Odaita Pamekasan, Rabu (2/10/2024).
Dirmanto menegaskan, empat kabupaten di Madura masuk pada zona merah potensi konflik pilkada. Maka dari itu, pihak keamanan tidak menggampangkan atas pengamanan dalam pelaksanaan pilkada nantinya. Mengaca pada Pemilu 2024, banyak sekali daerah yang harus melaksanakan Pemungutan Suara Ulang (PSU). Bahkan, terdapat beberapa persoalan Pemilu 2024 yang harus diselesaikan di Mahkamah Konstitusi (MK).
“Madura Raya ini menjadi perhatian kami, supaya bisa betul-betul diredam dengan berbagai pola, berbagai cara bertindak, berbagai cara pengamanan yang kami laksanakan,” tegasnya. (rul/zul)