KABARMADURA.ID | SAMPANG –Badan Pusat Statistik (BPS) Sampang tahun ini kebagian anggaran sebesar Rp10 miliar. Dana itu, bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tahun 2022 untuk realisasi program registrasi sosial ekonomi (Regsosek).
Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Sampang Wahyu Wibowo mengatakan, program tersebut untuk mendata seluruh penduduk Sampang dari sisi sosial dan ekonominya. Pendataan akan dilakukan secara komprehensif mulai dari bidang sosial, ekonomi, pendidikan dan kesehatan.
Setiap warga akan ditanyakan perihal usia, pekerjaan, pendapatan, aset, kondisi rumah, jenis bantuan sosial (bansos) yang diterima, jenis jaminan kesehatan yang dimiliki dan lain sebagainya. Pendataan dilakukan secara lengkap. Bahkan lebih lengkap dari program Basis Data pada tahun 2015.
“Kalau program Basis Data pada tahun 2015 itu kan cuma 40 persen. Yang ini nanti 100 persen. Semua akan didata,” ujarnya kepada Kabar Madura, Senin (12/9/2022).
Wahyu menambahkan, program Regsosek ini akan membutuhkan banyak tenaga untuk melakukan pendataan ke lapangan. Sehingga, BPS akan merekrut sebanyak 1.475 tenaga untuk memudahkan proses pendataan. Bahkan, tenaga Regsosek akan direkrut dari setiap desa.
Untuk mendaftar sebagai tenaga Regsosek, harus melampirkan surat rekomendasi dari masing-masing kepala desa. Tenaga Regsosek itu, akan menerima honor setiap bulan. Bahkan, dari anggaran Rp10 miliar, Rp8 miliar diperuntukkan honor petugas Regsosek.
“Ukuran masing-masing petugas yaitu 1 banding 250 warga,” jelasnya.
Anggaran Program Regsosek
Rp8 miliar
Honor petugas
Rp2 miliar
Kegiatan
Ketentuan untuk mendaftar petugas Regsosek
Melampirkan rekomendasi dari kades
Dibutuhkan
475 petugas
Reporter: Ali Wafa
Redaktur: Totok Iswanto