KABAR MADURA | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep belum bisa memastikan realokasi anggaran daerah untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto dan wakilnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Sumenep Edi Rasiyadi menyampaikan, sampai saat ini pihaknya belum menerima edaran secara resmi terkait dengan sebagian anggaran untuk dialihkan ke program MBG.
“Tepatnya bukan refocusing anggaran, tetapi realokasi anggaran. Namun belum ada perintah resmi,” katanya kepada Kabar Madura, Senin (3/2/2025).
Menurut Edi, pihaknya menunggu keputusan resmi dari pemerintah pusat. Apapun keputusannya nanti, Pemkab Sumenep tetap akan mengikuti sesuai dengan regulasi yang ada.
“Ya nanti lah bagaimana keputusan resminya, sementara kita menunggu instruksi selanjutnya,” imbuhnya.
Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo menyampaikan bahwa pihaknya akan mendukung program MBG, karena dapat membantu pemenuhan gizi masyarakat.
Fauzi mengatakan, program tersebut menyasar 2.965 pelajar. Ribuan peserta didik tersebut tersebar di 18 lembaga sekolah di Kota Keris. Di antaranya, tiga sekolah tingkat PAUD, empat sekolah taman kanak-kanak (TK), lima sekolah dasar (SD), empat sekolah menengah pertama (SMP), dan dua sekolah tingkat SMA.
“Ini langkah yang harus didukung oleh kami, bagaimana para pelajar bisa memenuhi makanan yang bergizi secara gratis,” kata dia.
Dalam program tersebut, lanjut Fauzi, pelajar mendapatkan menu makan berupa nasi, sayur, tempe, telur, buah jeruk, dan susu. Hal itu tentu dapat menumbuhkan perekonomian masyarakat lokal. Sebab, pelaksanaannya melibatkan tenaga lokal.
”Program MBG ini tidak hanya membantu mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, tetapi juga memberdayakan ekonomi lokal. Ini program positif dan patut diapresiasi,” pungkasnya. (ara/din)