KABAR MADURA | Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Activita Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura menggelar seminar interaktif dengan mengambil tema “Peran Pers dalam Pilkada 2024”, di Aula Perpustakaan Umum IAIN Madura, Selasa (1/10/2024).
Kegiatan tersebut bagian dari rangkaian kegiatan Festival Hari Lahir LPM Activita ke-26. Panitia menghadirkan dua pemateri, yakni salah satu Jurnalis Kabar Madura, Khoyrul Umam Syarif, dan Pemimpin Redaksi Media Jatim Ongky Arista Ujang Arisandi.
Saat memberikan materi, Khoyrul Umam Syarif menekankan pentingnya peran pers dalam menjembatani kepentingan demokrasi, terutama menjelang Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2024.
Menurut Umam, pers bukan hanya sekedar sebagai penyampai informasi kepada masyarakat. Akan tetapi harus aktif berperan dalam memberikan informasi yang akurat dan berimbang. Mengingat peran pers sangat krusial untuk memastikan bahwa suara rakyat benar-benar terdengar dan terwakili dengan baik.
Hal itu, kata Umam, diperkuat dengan Undang-Undang (UU) Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, di mana disebutkan bahwa pers melaksanakan peranannya mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang tepat, akurat, dan benar.
“Pers berfungsi sebagai sumber informasi yang kredibel, apalagi di era digital. Secara umum, para pemilih yang memiliki hak untuk menggunakan suara dihadapkan pada sajian informasi yang beragam, termasuk berita hoaks. Maka penting bagi jurnalis bertanggung jawab untuk menghasilkan karya jurnalistik yang akurat dan berimbang,” jelasnya.
Umam juga menyebut, pers harus memiliki ruang pengawasan yang cukup pada berbagai tahapan pilkada, untuk memastikan bahwa itu sesuai dengan ritme kerja atau regulasi yang sudah menjadi sandaran. Sebab, lanjutnya, dasar atas karya jurnalistik adalah kepentingan umum.
“Informasi yang tepat dan edukasi yang dilakukan oleh pers harus mampu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pilkada, baik dalam hal pemahaman politik maupun kehadiran saat pemungutan suara,” ungkapnya.
Sedangkan Ongky Arista UA mengutarakan, tantangan yang dihadapi pers saat ini adalah menyajikan informasi yang berkualitas di tengah arus informasi yang begitu deras.
“Kita harus bisa menjadi filter yang baik, memberikan konteks yang tepat, dan mendorong partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi,” tegas ketua Forum Wartawan Pamekasan (FWP) itu. (nur/zul)
