KABAR MADURA | Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pamekasan mencatat, serapan pupuk bersubsidi di Pamekasan tidak tembus 100 persen untuk alokasi tahun 2024.
Kepala Bidang (Kabid) Produksi Pertanian (DKPP) Andi Ali Syahbana menyampaikan, usulan pupuk bersubsidi sudah dikalkulasi atas kebutuhan para petani sebagaimana yang diinput pada rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK). Namun dalam penebusannya , disesuaikan dengan kebutuhan para petani sesuai dengan masa tanam (MT) yang tanamanannya masuk pada sasaran pupuk bersubsidi.
“Penebusan pupuk bersubsidi itu tergantung dari kebutuhan petani, karena awal musim tanam padi dan jagung ini mundur dari perkiraan, yang seharusnya Oktober mundur ke November akhir,” paparnya, Minggu (12/1/2024)
Dijelaskannya, pada 2024 lalu, alokasi pupuk urea diperoleh sebanyak 24.413 ton dan NPK 23.121 ton. Sedangkan serapannya, urea sebanyak 86 persen dan NPK 78 Persen.
“Alhamdulillah pada 2024 tidak kelangkaan pupuk bersubsidi, serapan di setiap kecamatan berbeda, ada yang 100 persen ada yang kurang dari itu. Tapi yang tidak terserap itu dikembalikan ke Pupuk Indonesia (PI),” terangnya.
Untuk diketahui, jatah alokasi pupuk bersubsidi yang diterima untuk 2025; jenis urea sebanyak 23.125 ton dan NPK 21.429 ton, sedangkan untuk pupuk organik sebanyak 15.885 ton. (rul/waw)