KABAR MADURA | Target pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Sumenep dari retribusi pasar di 2025 naik dari 2024 lalu. Tahun ini, ditarget Rp2,6 miliar. Sementara pada 2024 lalu, hanya Rp2 miliar.
“Ya, target PAD retribusi pasar tahun 2025 senilai Rp2,6 miliar,” kata Kepala Diskop UKM dan Perindag Sumenep Moh. Ramli melalui Kepala Bidang Kabid Perdagangan Idham Halil, Selasa (21/1/2025).
Menurutnya, untuk memenuhi pencapaian target yang sudah ditentukan itu, pihaknya akan berupaya melakukan pendekatan dan memberikan pemahaman terhadap masyarakat di sejumlah pasar yang ada, akan pentingnya membayar retribusi secara disiplin.
“Meskipun pada 2024 lalu PAD pasar tidak mencapai target, kami berani menaikkan target. Optimis di 2025 ini mencapai target,” ujarnya.
Ramli mengungkapkan, pihaknya optimis menaikkan retribusi pasar karena ada regulasi baru, yakni Perda Sumenep Nomor 1 tahun 2024 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Kemudian, Perbup Nomor 39 tahun 2024 tentang pengelolaan penggunaan dan fasilitas pasar. “Dalam hal itu retribusi akan segera diterapkan kenaikan retribusinya,” ujarnya.
Selain itu, kata Ramli, ada penambahan pasar Banasare, yang nantinya sebagai penyumbang PAD. Sampai saat ini, ada 46 pasar di Kabupaten Sumenep, yakni 27 pasar yang berstatus milik pemkab. Kemudian, 15 pasar milik desa, serta 4 pasar merupakan milik pihak lain. “Sejumlah pasar ini, diharapkan mendapatkan sebanyak-banyaknya hasil retribusi hingga mencapai target,” ujarnya.
Menurut Ramli, pihaknya juga akan menghidupkan dan menagih retribusi di toko dan kios yang sebelumnya belum membayar secara disiplin. Dengan begitu, retribusi PAD pasar pada tahun ini diupayakan mencapai bahkan melampaui target.
“Akan melakukan kerjasama dan segara akan mengumpulkan semua pedagang di Sumenep untuk diberikan pemahaman akan pentingnya membayar retribusi pasar itu,” paparnya.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Sumenep Faisal Muhlis menegaskan, OPD teknis sangat berani menaikkan PAD pasar, padahal pada tahun lalu tidak mencapai target.
Faisal Muhlis menjelaskan, berdasarkan data yang disampaikan OPD terkait saat rapat evaluasi bersama Komisi II DPRD Sumenep beberapa waktu lalu, retribusi pasar di 2023 lalu ditarget Rp2,1 miliar, namun hanya mencapai 80 persen. Pada 2024, target retribusi Rp2 miliar, hanya tercapai 97,15 persen.
“Bagi kami, target itu bukan hanya hitam di atas putih. Tetapi, benar-benar direalisasikan. Selama ini tidak ada bukti tercapainya retribusi PAD pasar,” ucapnya.
Politisi PAN ini, menyarankan agar retribusi PAD pasar dievaluasi setiap minggunya. Sehingga mengetahui di mana titik kelemahannya, baru kemudian diperbaiki. “Hal seperti itu wajib dilakukan, agar target itu benar-benar tercapai,” Kata Faisal. (imd/din)