KABAR MADURA | Meski hanya selama 3,5 tahun memimpin Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo telah memperoleh berbagai pencapaian di berbagai bidang, salah satunya pembangunan infrastruktur.
Mulai awal masa pemerintahannya, Fauzi terus mengebut pembangunan infrastruktur. Pembangunan tersebut langsung digenjot sejak pertama kali memulai kebijakannya pada tahun 2021.
Pemerintah Kabupaten Sumenep mampu melakukan berbagai macam pembangunan sebagai upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan daya saing. Hal ini juga sebagai salah satu strategi dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sumenep, infrastruktur jalan yang dibangin pada tahun 2021-2024 sudah sepanjang 133,32 kilometer.
“Itu memang komitmen kami sejak awal untuk memaksimalkan pembangunan infrastruktur di Sumenep ini. Baik daratan maupun kepulauan,” kata dia.
Tidak hanya itu, juga dibangun rumah tidak layak huni (RTLH) sebagai wujud pengentasan kemiskinan di Sumenep.
Artinya pemerintah tak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur jalan, tapi juga memberikan tempat tinggal layak huni bagi masyarakat. Dalam kurun waktu 2021 sampai 2024, rumah tidak layak huni (RTLH) yang telah terbangun sebanyak 788 unit.
“Kami juga bangun program penunjang lainnya, untuk kesejahteraan masyarakat Sumenep ini,” pungkasnya. (ara/waw)
TOTAL PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN DI SUMENEP
2021: 12,28 kilometer
2022: 23,81 kilometer
2023: 26,26 kilometer
2024: 23,87 kilometer
2025: Direncanakan 47,10 kilometer
TOTAL KONDISI JALAN KABUPATEN YANG SUDAH BAIK
JALAN NASIONAL
Kota Sumenep-Kalianget: 11,42 kilometer
Kota Sumenep-Pasongsongan: 38,22 kilometer
Kota Sumenep-batas Pamekasan: 40,25 kilometer
JALAN PROVINSI
Kota Sumenep-Lombang 25,82 kilometer.
PEMBANGUNAN RTLH
2021: 260 unit
2022: 176 unit
2023: 224 unit
2024: 128 unit