KABAR MADURA | Diduga lantaran kegiatan pelebaran jalan untuk tambak garam perorangan, alat berat merusak tanaman mangrove di muara Sungai Saroka di Desa Kebundadap Timur Kecamatan Saronggi.
Sekretaris Pokmaswas Reng Paseser Fadel Abu Aufa mengatakan, kejadian pengrusakan pohon mangrove tersebut diketahui oleh anggotanya beberapa waktu lalu. Saat itu terdengar suara alat berat dan suara patahan pohon mangrove.
“Kami langsung mendatangi lokasi penebangan atau perusakan pohon mangrove itu. Sesampainya di lokasi alat berat masih sedang bekerja,” ujarnya.
Menurutnya, tanaman mangrove yang dirusak tersebut cukup banyak. Diperkirakan mencapai ratusan pohon. Jenis yang dirusak itu mangrove rhizophora stylosa dan sonneratia alba.
“Dugaan sementara untuk perluasan usaha tambak garam perorangan. Luasan yang dirusak diperkirakan seperempat hektar. Kejadian ini sudah kami laporkan dan koordinasikan dengan pihak terkait,” imbuhnya.
Fadel berharap, pihak pemerintah atau dinas terkait yang Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumenep memberi tindakan tegas kepada pelaku pengrusakan. Agar perusakan mangrove tidak dilakukan kembali.
“Karena pengrusakan mangrove ini sudah yang kedua kalinya. Sebelumnya lokasinya di kebundadap barat,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala DLH Sumenep Arif Susanto belum bisa dimintai keterangan terkait hal itu, meski dihubungi berkali-kali melalui sambungan teleponnya tidak merespon. (ara/waw)