KABARMADURA.ID | SUMENEP-Pantai Matahari, salah satu spot mancing dan selfie di Desa Lobuk, Kecamatan Bluto, Sumenep itu mulai menggeliatkan perekonomian masyarakat setempat.
Pemandangan matahari tenggelam di pantai itu, seolah menjadi primadona yang digilai para pengunjung. Banyak pengunjung yang betah untuk berlama-lama di pantai tersebut.
Kepala Desa Lobuk Moh. Saleh mengatakan, awalnya desanya dapat bantuan dana dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) sebesar Rp100 juta. Dana itu kemudian dikelola dengan cara mengembangkan potensi desa yang ada.
“Sehingga kami pilih pantai yang dulunya hanya dijadikan pembuangan sampah, kami kelola agar lebih bermanfaat,” kata dia kepada Kabar Madura, Selasa (17/10/2023).
Kemudian diberi nama Pantai Matahari. Pemberian nama itu juga memiliki alasan khusus. Pantai tersebut memiliki spot menarik untuk menikmati sunset saat senja dan juga sunrise di pagi hari. Pantai Matahari tidak hanya menyuguhkan keindahan panorama, namun akan menjadi cikal bakal wisata spot mancing pertama di Sumenep.
Saleh mengaku akan mengelola objek wisata itu secara representatif, demi memfasilitasi para pemancing mania, baik dari warga lokal, maupun luar daerah Sumenep.
“Penawaran kami adalah menikmati senja, tapi yang tak kalah penting adalah spot pancingnya. Nanti untuk jembatannya akan kita tambah lagi sekitar 300 meter, agar lebih maksimal,” imbuhnya.
Di lokasi itu, tepatnya di sepanjang jembatan, juga disediakan sejumlah gazebo. Sembari menyantap kuliner yang dijajakan para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) desa setempat. Setidaknya ada 10 kedai yang tersedia di sekitar pantai itu.
Meski begitu, Saleh mengakui bahwa masih banyak fasilitas yang perlu dibenahi. Terutama untuk pengelolaan jangka panjangnya. Karena objek wisata itu juga untuk mengatrol roda perekonomian dan memberdayakan masyarakat sekitar.
“Sekarang sudah ada kontribusinya ke desa, maka selain berharap pada dinas terkait, dari hasil itu kami bakal terus mengembangkan fasilitasnya,” pungkasnya.
Pewarta: Moh. Razin
Redaktur: Wawan A. Husna