KABAR MADURA | Pengamat politik Sumenep, Mohammad Hidayaturrahman, menyampaikan bahwa peran partai politik (parpol) akan menjadi penting jika benar-benar memanaskan mesin politiknya, terutama untuk menghadapi tipikal pemilih di Sumenep.
“Sebetulnya penting, asal mesin politiknya berjalan, terutama di level pemilih, sebab ada kader partai yang hanya mengajak orang terdekatnya saja,” kata Hidayaturrahman kepada Kabar Madura.
Menurutnya ada tipe kader yang mencari pemilih namun masih butuh dukungan operasional agar maksimal dalam bekerja untuk meraih kemenangan calon yang diusungnya. Sebab, apabila tidak ada pendukung operasionalnya, diyakini ruang bergeraknya jadi sulit. Maka kelebihan kader partai adalah lebih mudah dikoneksikan, dipengaruhi, atau diatur oleh pimpinan partainya.
“Sehingga diperlukan konsolidasi di internal partai sekaligus menyediakan keperluan untuk mereka,” imbuhnya.
Sebelumnya, pengamat politik Wildan Rosaili menilai, di Sumenep, partai politik (parpol) dinilai tidak menjamin kemenangan calon kepala daerah. Pertarungan politik dua pasang calon kepala daerah di Pilkada Sumenep dinilai akan lebih banyak dipengaruhi figur dan ketokohannya.
Menurut Wildan, gerak parpol berbeda dengan memenangkan pemilihan umum (pemilu) legislatif, sehingga elemen kekuatan berupa mesin partai tidak selalu optimal mendukung atau bergerak untuk pemenangan paslon yang didukungnya.
“Kalau mendukung ya mungkin, tetapi kerja sebagaimana dia memenangkan partai itu tentu berbeda. Pilihan masyarakat akan punya pretensi yang berbeda, emosionalnya yang berbeda, memilih partai, memilih DPRD, tentu berbeda dengan memilih calon di pilkada,” pungkasnya
Terdapat dua calon di Pilkada Sumenep 2024 ini, masing-masing pasangan Achmad Fauzi Wongsojudo dan KH Imam Hasyim (FINAL) dan Kiai Ali Fikri dengan KH Unais Ali Hisyam (FINAL).
FINAL diusung 9 parpol, di antaranya PDI Perjuangan, PAN, PKS, Partai Demokrat, PKB, PBB, Partai Hanura, Partai Gerindra, dan Partai NasDem. Dari 8 parpol pengusung itu, akumulasi terkumpul 44 kursi DPRD. Dengan dikelilingi mayoritas parpol parlemen, petahana tersebut dinilai punya mesin yang mumpuni. Sementara FINAL hanya diusung PPP. (ara/waw)
PARPOL PENGUSUNG PAHAM
- PDI Perjuangan: 11 kursi dengan 174.360 suara
- PKB: 10 kursi dengan 143.764 suara
- Partai NasDem: 5 kursi dengan 83.582 suara
- Partai Demokrat: 7 kursi dengan 89.770 suara
- PAN: 5 kursi dengan 71.037 suara
- PKS: 2 kursi dengan 22.361 suara
- Partai Gerindra: 2 kursi dengan 38.214 suara
- PBB: 1 kursi 8.768 suara
- Partai Hanura: 1 kursi 25.301
PARPOL PENGUSUNG FINAL
– PPP: 6 kursi dengan 71.947 suara