KABAR MADURA | Setelah tiga pekan libur, siswa di Kabupaten Pamekasan kembali masuk sekolah, Senin (15/7/2024). Bersamaan dengan itu, rasa sedih langsung menerpa kurang lebih 120 siswa SDN Tamberu 2, Karang Timur, Tamberu, Kecamatan Batumarmar, Kabupaten Pamekasan.
Mereka tidak bisa belajar di ruang kelas, harus pinjam rumah warga sekitar. Sengketa tanah yang ditempati bangunan sekolah menjadi pemicunya.
Hari pertama masuk sekolah setelah libur panjang, para guru SDN Tamberu 2 tampak tidak berdaya. Pintu masuk sekolah terhalang gembok besar. Pintu gerbang sekolah dikunci oleh Ach. Rasyidi.
Peristiwa penyegelan ini bukan kali pertama. Beberapa pekan sebelumnya, Rasyidi menyegelnya. Namun, berhasil dimediasi oleh pemerintah setempat.
Pemilik lahan di SDN Tamberu 2 itu mengaku terpaksa melakukan penyegelan. Dia kesal lantaran tak kunjung mendapat kepastian dari Pemkab Pamekasan.
“Ini sebagai bentuk protes. Kami terpaksa melakukannya,” ujar Rasyidi.
Dalam pipil tanah bernomor 220 yang dimilikinya, klaim Rasyidi, tertera penegasan lokasi tanahnya berada di lahan sekolah tersebut.
“Kami dirugikan. Semestinya, tanah itu bisa dimanfaatkan untuk bertani,” tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Pamekasan Akhmad Zaini belum terkonfirmasi. Saat dihubungi, Zaini belum menjawab upaya konfirmasi dari wartawan.
Pewarta: Khoyrul Umam Syarif
Redaktur: Sule Sulaiman