KABARMADURA.ID | PAMEKASAN-Dugaan adanya penimbunan beras di Pasar 17 beberapa hari lalu menyita perhatian publik. Namun, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pamekasan tidak membenarkan dugaan tersebut.
Kepala Disperindag Pamekasan Basri Yulianto mengatakan, toko yang diduga melakukan penimbunan itu hanya sebatas untuk ketersediaan stok. Jumlah stoknya pun terbilang wajar.
“Kalau penimbunan itu dilakukan di gudang tertutup. Sedangkan yang dipantau itu di tempat terbuka. Jadi tidak ada indikasi penimbunan. Itu hanya nyetok beras, jumlahnya masih wajar. Pak Pj. Bupati hanya mengimbau untuk tidak menimbun. Kalau pun ditemukan penimbunan, pasti ada penindakan,” jelasnya kepada Kabar Madura, Rabu (13/12/2024).
Sementara itu, Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Sekretariat Kabupaten (Setkab) Pamekasan Bahtiar Effendy mengutarakan, sepanjang 2023 tidak ada temuan penimbunan beras maupun bahan pokok lainnya. Meski tidak ada waktu yang pasti terkait jadwal pengawasan, pihaknya tetap melakukan operasi pasar dan pemantauan harga.
“Hal itu dilakukan untuk memantau stabilitas harga dan ketersediaan stok bahan pokok. Pemantauan dari tim, untuk operasi pasar dan pemantauan harga, waktunya tergantung adanya stok beras di Bulog,” ungkapnya, Rabu (13/12/2023).
Pimpinan Cabang Perum Bulog Kantor Cabang Madura Kuswadi menyampaikan, ketersediaan beras di wilayah Madura termasuk di Pamekasan dipastikan aman hingga akhir tahun. Pasalnya, pengiriman beras dari pusat hingga awal tahun masih berjalan.
Dia menyebut, pada November lalu, pihaknya mengajukan penambahan stok beras 600 ton. Sejauh ini masih terealisasi 80 ton.
“Saat ini tersedia 16 ton. Dari pengajian 600 ton baru terealisasi 80 ton yang sudah masuk. Pengiriman hingga akhir tahun masih berjalan. Dipastikan, ketersediaan akhir tahun dan awal tahun sudah terjamin stoknya. Karena masa berlakunya hingga awal tahun,” jelasnya.
Pewarta: Safira Nur Laily
Redaktur: Sule Sulaiman